Network
GALAJABAR - Perubahan nama ibu kota Thailand dari Thailand ke Krung Thep Maha Nakhon telah memperpanjang catatan sejarah Negeri Gajah Putih tersebut.
Sebelum Bangkok, Thailand diketahui telah memiliki dua nama ibu kota, yaitu Sukhothai dan Ayutthaya. Kedua kota tersebut masih ada hingga saat ini dan masuk sebagai situs warisan budaya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Melansir dari Bangkok Post, Kabinet Thailand menyetujui usulan baru tentang nama-nama negara, wilayah, zona administratif dan ibu kota yang diumumkan Kantor Perdana Menteri Thailand. Perubahan nama-nama tersebut diusulkan oleh Office of the Royal Society (ORST).
Meskipun demikian, nama Ibu Kota Krung Thep Maha Nakhon belum resmi berlaku sampai usulan ini diperiksa oleh komite yang bertugas mengecek rancangan undang-undang secara keseluruhan. Kabinet Thailand juga meminta panel untuk mempertimbangkan tambahan pengamatan dari Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga: Terbaru Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 21 Februari 2022: Antam dan UBS Stabil, Tapi Masih Mahal
Dengan usulan baru tersebut, keputusan Perdana Menteri Thailand tentang nama negara, wilayah, zona administratif dan ibu kota tertanggal 9 November 2001 pun dicabut, dan digantikan dengan keputusan ORST yang telah diperbarui pada 1 September 2021.
Dalam pengumuman ORST, Krung Thep Maha Nakhon akan menjadi nama resmi ibu kota Kerajaan Thailand. Namun, nama Bangkok akan tetap dimasukkan dalam tanda kurung.
Menteri Kebudayaan, Itthipol Kunplome, menyebut nama baru ibu kota Thailand mencerimkan kejayaan ibu kota. Hanya saja, nama resmi baru, Krung Thep Maha Nakhon, tidak akan berlaku sampai komite yang bertugas memeriksa semua rancangan undang-undang merampungkan tugasnya.
Baca Juga: Ketua KPID Jabar Terpilih Jadi Ketua IKA FISIP Unpas, Siap Bersinergi dan Kembangkan Potensi Alumni
