Beri Sanksi kepada Putin, Australia akan Gabung dengan Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Negara Lainnya

GALAJABAR - Sejumlah negara menjatuhkan sanksi langsung terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin atas serangan Rusia terhadap Ukraina.

Tidak hanya sanksi sejumlah negara juga memperluas tindakan hukuman keuangan kepada anggota parlemen Rusia.

Hal ini pun menjadi keputusan Australia yang akan bergabung sejumlah negara lain dengan memberi sanksi kepada Putin.

Baca Juga: Penundaan Pemilu 2024 Adalah Pelecehan Konstitusi, Begini Sindiran Denny Indrayana kepada Jokowi dan Koalisi

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne pada Sabtu, 26 Februari 2022 mengatakan Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa dan Inggris di antara negara yang akan akan menjatuhkan sanksi kepada Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

"Ini adalah langkah luar biasa untuk memberikan sanksi kepada para pemimpin, tapi ini adalah situasi yang luar biasa," kata Payne pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa pemerintah sedang mencari saran tentang bagaimana mengikuti langkah negara lain itu.

Baca Juga: Ini Daftar lengkap Pemenang TikTok Award Indonesia 2022, Ada Idoa Kamu?

"Vladimir Putin memiliki kekuatan pribadi yang tak tertandingi atas negaranya dan dia telah memilih untuk berperang melawan tetangga yang tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia, karena dia ingin membalikkan sejarah dan mengambil kebebasan dan demokrasi yang dipilih rakyat Ukraina untuk diri mereka sendiri. "

Dalam sanksi barunya, Payne mengatakan Australia akan menargetkan 339 anggota Duma, majelis rendah parlemen Rusia dan delapan oligarki lagi. Langkah-langkah baru tersebut mengikuti serangkaian sanksi Australia yang diumumkan awal pekan ini.

“Prioritas langsung berikutnya adalah melanjutkan sanksi terhadap lingkaran dalam Vladimir Putin dan industri pertahanan Rusia,” kata Payne dikutip Antara. ***