GALAJABAR - Masih ingat dengan orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik dua bulan lalu?
David Bennett, 57, telah menerima transplantasinya pada 7 Januari dan meninggal 8 Maret 2022, tepat setelah 2 bulan pertama kali operasi dilakukan.
Pihak rumah sakit belum memberitahukan detail penyebab dan kondisi detail pasien sebelum meninggal, tetapi kondisinya disebut sudah mulai memburuk beberapa hari terakhir.
Meski sempat menjalani aktivitas seperti biasa, David Bennett pada akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Senin, 7 Maret 2022, usai menjalani perawatan paliatif.
"Tidak ada penyebab jelas yang diidentifikasi pada saat kematiannya," kata juru bicara rumah sakit, dilansir dari Antara, seraya menambahkan bahwa dokter sedang melakukan tinjauan yang akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Dalam kondisi David Bennett, ia memang tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung konvensional. Satu-satunya jalan yang ditawarkan para dokter adalah transplantasi babi.
Dikutip dari NY Times, proses ini juga disebut Xenotransplantasi, proses pencangkokan atau transplantasi organ hewan ke manusia. Banyak ahli bahkan menggunakan darah dan kulit hewan dalam proses medis, dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Tepat 1960 silam, ginjal simpanse ditransplantasikan ke beberapa pasien manusia, tetapi penerima paling lama bertahan hidup selama sembilan bulan. Pada tahun 1983, jantung babon ditransplantasikan ke bayi yang dikenal sebagai Baby Fae, tetapi pasien meninggal 20 hari kemudian.