Baca Juga: Cek Fakta! Anak Setelah Usia 2 tahun Bisa MInum Susu UHT? Berikut Penjelasan Ahli
Para analis melihat keputusan Putin ini sebagai langkah mengejutkan.
"Dia (Putin) pada dasarnya mencoba untuk membuat negara-negara Barat yang memberikan sanksi kepada Bank Sentral untuk bertransaksi dengannya. Tapi ini hanya akan mempersulit transaksi dengan Rusia untuk pasokan energi," ujar Timothy Ash, analis ekonomi, dilansir The Moscow Times.
Penerapan perintah Putin akan memperumit Eropa karena banyak bank negara Rusia, termasuk Bank Sentral, berada di bawah sanksi yang melarang transaksi langsung. Sedangkan pembayaran menggunakan rubel berarti memaksa negara-negara Eropa membeli rubel langsung dari Bank Sentral.
Tetapi transaksi bisa terbukti rumit bagi Eropa karena banyak bank negara Rusia, termasuk Bank Sentral sendiri, berada di bawah sanksi yang melarang transaksi langsung.
Namun, masih belum jelas bahwa Rusia memiliki kekuatan untuk mengubah kontrak jual beli gas secara sepihak atau tidak.
"Rusia akan terus memasok gas alam sesuai dengan volume dan harga seperti dalam kontrak yang disepakati sebelumnya. Perubahan hanya akan mempengaruhi mata uang pembayaran yang diubah menjadi rubel Rusia," kata Putin.
Beberapa harga gas grosir Eropa naik hingga 30% pada Rabu, 23 Maret 2022. Harga gas grosir Inggris dan Belanda melonjak. Gas Rusia menyumbang sekitar 40% dari total konsumsi Eropa.
Pelanggan gas utama dari Rusia segera memberi komentar terhadap kabar keputusan Vladimir Putin. Austria, Italia, dan Jerman merupakan tiga negara Eropa utama yang membeli gas dari Rusia.