Trump Bilang, Penyakit Covid-19 yang Dideritanya Hadiah dari Tuhan

- 8 Oktober 2020, 19:00 WIB
Donald Trump positif Covid-19 dan masih menjalani pemulihan.
Donald Trump positif Covid-19 dan masih menjalani pemulihan. /Instagram/@realdonaldtrump

 

 

GALAJABAR - Sikap kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump kerap menimbulkan kegaduhan tidak hanya di dalam negaranya saja tapi juga negara lain.
Terkini, Trump yang saat ini masih dirawat di Gedung Putih karena terkonfirmasi Covid -19, menyatakan akan menggelar lebih banyak lagi kampanye untuk Pemilu Presiden Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat ke 45 ini
dijadwalkan tampil dalam wawancara televisi pertamanya sejak mengungkapkan bahwa dia telah tertular Covid-19, pekan lalu. Fox Business Network mengatakan wawancara itu akan disiarkan pada Kamis setelah pukul 8 pagi (1200 GMT).
Dikutip galajabar dari Antara, Trump memiliki keinginan kuat kembali berkampanye sejak keluar dari rumah sakit militer pada Senin 5 Oktober 2020. Trump telah membatalkan negosiasi dengan Kongres untuk putaran baru stimulus bagi ekonomi AS yang terpukul dan menyatakan dalam sebuah video bahwa penyakitnya adalah "hadiah dari Tuhan."

Baca Juga: Polisi Pukul Mundur Massa Demo UU Cipta Kerja ke Medan Merdeka Selatan
"Saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan yang saya terima. Ini adalah berkah terselubung," kata Trump dalam video yang diunggah ke akun Twitter-nya pada Rabu 7 Oktober 2020.

Janji perawatan gratis
Ia menambahkan bahwa penggunaan obat eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals Inc telah memungkinkannya merasakan langsung seberapa efektif obat tersebut.
Dia berjanji untuk menyediakan perawatan secara gratis, tetapi tidak mengatakan bagaimana dia akan melakukannya atau siapa yang akan membayar biaya perawatan.
AS saat ini melaporkan lebih dari 44.000 kasus baru Covid-19 setiap hari.

Baca Juga: Pendemo yang Terindikasi Covid-19 Bertambah Menjadi Tiga Orang
Trump menghadapi kritik karena meremehkan virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 warga Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Bahkan sejak mengungkapkan penyakitnya sendiri pada Jumat pekan lalu 2 Oktober 2020, Trump telah meremehkan bahaya penyakit pernapasan itu dan dikecam oleh pengguna media sosial karena menyebarkan informasi yang salah tentang Covid-19.
Trump sendiri belum terlihat di depan umum sejak dia diterbangkan dengan helikopter dari Pusat Medis Militer Walter Reed di luar Washington ke Gedung Putih pada Senin.

Baca Juga: Massa Long March Hingga Tutup Jalan Salemba - Kramat untuk Menolak UU Cipta Kerja
Jajak pendapat nasional menunjukkan Trump membuntuti pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menjelang pemilihan November, dengan Biden juga menunjukkan keunggulan di negara-negara bagian yang penting untuk memenangkan Lembaga Pemilihan Umum AS.
Terlepas dari penyakitnya, Trump telah mencari cara untuk menyampaikan pesan pemilihannya dan merebut kepemimpinan Biden di sejumlah negara bagian yang menjadi "medan pertempuran", kata para penasihatnya.
Para pembantunya mengatakan Trump tidak sabar untuk kembali berkampanye dan bersikeras untuk melanjutkan debat presiden kedua pada 15 Oktober di Miami, meskipun Biden mengatakan bahwa dia tidak akan berpartisipasi dalam debat tersebut jika Trump tidak bebas virus.  

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x