Badan Perserikatan Bangsa Bangsa Kesulitan Membayar Gaji Pegawai

- 11 November 2020, 20:54 WIB
LOGO PBB: PBB akan menyelidiki dugaan digunakannya senjata kimia oleh pasukan bersenjata di Suriah, laporan tersebut didapatkan dari OPCW.
LOGO PBB: PBB akan menyelidiki dugaan digunakannya senjata kimia oleh pasukan bersenjata di Suriah, laporan tersebut didapatkan dari OPCW. //KEMLU/

GALAJABAR - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi dan Pemulihan Palestina (UNRWA) tengah menghadapi krisis keuangan sehingga tak mampu menggaji pegawainya.

UNRWA membutuhkan dana sekitar 30 juta dolar AS (sekitar Rp 422 miliar) dalam waktu dua minggu ke depan untuk membayar gaji pegawai bulan ini.

Selain itu butuh dana untuk melanjutkan berbagai program kemanusiaan untuk 5,7 juta warga Palestina yang saat ini mengungsi di beberapa daerah Timur Tengah.

Baca Juga: Reses DPRD Kota Bandung: Terjadi Pergeseran Aspirasi, Kini Didominasi Keluhan Dampak Pandemi Covid-

"UNRWA biasanya mengeluarkan biaya 50 juta dolar AS (sekitar Rp 703,5 miliar) per bulan untuk menggaji pegawai dan membiayai berbagai layanan kemanusiaan untuk 5,7 pengungsi, dan dalam waktu dua minggu ke depan kami harus mendapatkan dana sekitar 30 juta dolar AS untuk dapat menggaji pegawai," kata Juru Bicara UNRWA Tamara Alrifai saat jumpa pers di Jenewa, Selasa 10 November 2020.

"Jika tidak, maka kami tidak dapat menggaji mereka dengan penuh dan mereka harus menunggu sisanya sampai kami punya cukup uang," tambahnya

Sementara itu, dikutip galajabar dari Antara, Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengumumkan pihaknya membutuhkan suntikan dana sampai 70 juta dolar AS (sekitar Rp985 miliar) sampai akhir bulan ini sehingga 28.000 stafnya di lapangan dapat menerima gaji dalam jumlah utuh sampai akhir 2020. Ia menambahkan sebagian besar pegawai UNRWA di lapangan merupakan para pengungsi dari Palestina.

Baca Juga: Tiga Anak Dipaksa Mencuri, Sekali Membangkang Digebukin

"Jika mereka kehilangan sumber pendapatannya, maka mereka kemungkinan akan masuk dalam jurang kemiskinan," kata Lazzarini dalam pernyataan tertulisnya.

Di samping untuk gaji, UNRWA membutuhkan suntukan dana untuk membiayai berbagai layanan kemanusiaan seperti membangun dan mengelola sarana karantina, rumah sakit dan klinik, menyalurkan obat-obatan serta membangun sarana konsultasi dokter via telepon, dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah