Menyambut Hari Anak Sedunia, Apa dan Bagaimana dengan Anak-Anak Indonesia?

- 19 November 2020, 17:06 WIB
Sejumlah relawan mengajar anak-anak saat sekolah darurat pengungsi Merapi di tempat pengungsian Balai desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Senin(16/11/2020). Kegiatan belajar yang dilaksanakan di tempat pengungsian agar anak-anak pengungsi tidak ketinggalan pelajaran sekaligus sebagai sarana menghilangkan kejenuhan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Sejumlah relawan mengajar anak-anak saat sekolah darurat pengungsi Merapi di tempat pengungsian Balai desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jateng, Senin(16/11/2020). Kegiatan belajar yang dilaksanakan di tempat pengungsian agar anak-anak pengungsi tidak ketinggalan pelajaran sekaligus sebagai sarana menghilangkan kejenuhan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp. /ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO

Oleh karena itu, Presiden segera mengeluarkan instruksi mengenai penanganan kasus kekerasan terhadap anak. Langkah yang dilakukan pemerintah, imbunya, hendaknya memprioritaskan pada aksi pencegahan kekerasan.

"Prioritaskan pada aksi pencegahan kekerasan pada anak yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat," kata Presiden.

Baca Juga: Wapres: Vaksin Covid-19 Wajib Kantongi Izin BPOM dan Fatwa MUI

Dikutip dari unicef.org, hingga 2018, Indonesia memiliki populasi anak keempat terbanyak di dunia dengan jumlah 80 juta anak.

Dari data tahun 2018, sekitar 12 persen anak hidup di bawah garis kemiskinan. Proporsi anak yang rentan mengalami kemiskinan sangat besar karena banyak keluarga yang pendapatannya sedikit di atas garis kemiskinan.

Di bidang kesehatan, UNICEF juga mencatat masih tingginya angka stunting. Sekitar 29,9 persen anak Indonesia di bawah usia 24 bulan mengalami bentuk-bentuk stunting. Memang angkanya lebih rendah dari tahun sebelumnya, tetapi masih di atas rata-rata kawasan, yaitu 22 persen.

Baca Juga: Hore, Film Wonder Woman 1984 Tayang di Bioskop dan HBO Max 25 Desember Mendatang

Selain persoalan-persoalan di atas, masih banyak pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia dalam  mengatasi masalah yang terjadi pada anak. Antara lain masalah anak jalanan dan anak telantar, perdagangan dan eksploitasi seksual, perkawinan usia anak, pekerja anak, dan anak yang berhadapan dengan masalah hukum. ***

 

 

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah