GALAJABAR - Pencarian seorang bocah 8 tahun atas nama Erlan Mustopa yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cilengkong, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi dihentikan oleh Tim SAR Gabungan.
Pencarian tersebut dihentikan pada Selasa 19 April 2022, usai dilakukan pencarian selama lima hari sejak kejadian Jumat 15 April 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pencarian ke semua titik yang diperkirakan menjadi lokasi tertimbunnya korban.
Baca Juga: Seorang Anak di Rongga Bandung Barat Tertimbun Longsor, Tim SAR Lakukan Pencarian
"Kami lakukan pencarian mulai dengan cara manual, menggunakan alcon (pompa penyemprot air) dan juga dibantu dengan menggunakan tiga ekor anjing pelacak dari Polres Cimahi dan K9 Bandung," ujar Duddy, saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa 19 April 2022.
Duddy menyebutkan, pencarian juga dilakukan dengan menyusuri aliran Sungai Cilengkong sejauh 5 kilometer. Namun, sampai hari kelima tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Atas dasar tersebut kegiatan pencarian oleh tim SAR Gabungan dihentikan," kata Duddy Prabowo.
Baca Juga: Eks Persib Bandung Jadi Rekrutan Baru Pertama Rans Cilegon FC yang Resmi Diperkenalkan
Meski demikian, lanjut Duddy, pihaknya mempersilakan warga yang masih akan melakukan pencarian dan BPBD akan tetap memonitor dalam dua hari ke depan.
Menurutnya, keluarga korban dalam hal ini kakek dan paman korban dan juga kedua orang tuanya sudah mengikhlaskan atas musibah yang terjadi.
Sementara itu, pencarian pada hari kelima difokuskan pada titik di mana tercium bau bangkai. Pihak keluarga dan warga penasaran, mencurigai bau bangkai itu dari jenazah Erpan.
Petugas lapangan BPBD KBB, Rudi Wibiksana mengatakan, untuk menjawab penasaran warga Tim SAR gabungan yang berjumlah sekitar 50 orang melakukan penggalian.
"Kemarin sore (Senin 18 April 2022) ada warga yang mencium bau bangkai tak jauh dari korban diduga terseret longsor. Tadi pagi kami langsung melakukan penggalian," kata Rudi.
Namun, sampai penggalian dengan kedalaman sekitar 3 meter tidak ditemukan tanda-tanda ada jasad korban.
"Diduga bau itu berasal dari bau lumpur yang diguyur hujan deras," ujarnya.***