Unisba Gelar Silaturahmi Virtual Idul Fitri 1443 H, Rektor: Momentum untuk Mengevaluasi Diri

10 Mei 2022, 18:40 WIB
Unisba Gelar Silaturahmi Virtual Idul Fitri 1443 H, Rektor: Momentum untuk Mengevaluasi Diri /Humas Unisba


GALAJABAR - Unisba menggelar Silaturahmi Virtual Idul Fitri 1443 H pada Selasa, 10 Mei 2022. Kegiatan berlangsung secara hybrid di Kampus Unisb dan secara daring.

Acara yang mengetengahkan tema "Memperkokoh Kebersamaan dengan Menebar Kebaikkan" ini disi dengan tausiah dari prof. Dr. Dedi Mulyasana M.Pd, Guru Besar Universitas Langlangbuana.

"Idul Fitri adalah momentum untuk mengevaluasi yang sudah kita lakukan selama Ramadan dan melanjutkan serta meningkatkannya di masa mendatang," ungkap Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi.

Baca Juga: Indonesia U-23 vs Timor Leste: Shin Tae-yong Pastikan Tim Garuda Siap Tempur

"Kita harus terus-menerus mengucapkan syukur karena di tengah pandemi yang belum kunjung usai, Unisba dan kita semua masih dapat berdiri tegak menyongsong fajar baru di bulan Syawal. Kita telah kembali ke fitrah awal sebagai mahluk yang diciptakan untuk selalu mengabdi kepada Allah," sambungnya.

Dijelaskan Edi, Idul Fitri hari kemenangan yang membahagiakan bagi orang beriman yang telah berhasil menjalankan perintah suci saum sebulan penuh. "Insya Allah kita adalah pemenangnya dengan tetap menjaga hawa nafsu untuk tidak berbuat maksiat kepada alloh pada masa-masa berikutnya," jelas Edi.

Ia mengajak seluruh civitas akademika Unisba untuk meneruskan perbuatan-perbuatan yang penuh dengan pengabdian baik kepada umat sebagai salah satu pemangku kepentingan Unisba maupun pengabdian yang tulus dan penuh dengan kerendahan hati kepada Allah.

Baca Juga: Indonesia U-23 vs Timor Leste: Ini Harapan Pelatih Persib Robert Alberts untuk Tiga Pemainnya

Dikatakan, mengutip pendapat para fukoha, Idul Fitri dapat bermakna dua yaitu secara literal dapat diartikan sebagai kembali makan atau sarapan setelah kita melakukan puasa sebulan penuh.

Selain itu dapat diartikan secara substantif yaitu sebagai kembali kepada karakter awal, fitrah, maksudnya kembali kepada karakter kita sebagai seorang muslim.

"Pengabdian kita hanya tunggal yaitu mengabdi, beribadah kepada Allah. Sepanjang kita masih bisa bernafas sudah selayaknya semua yang kita lakukan diwarnai dengan niat ibadah, bahkan tidur pun bisa bernilai ibadah seperti tidurnya orang berpuasa," katanya.

Baca Juga: Erick Thohir akan Blacklist Mitra BUMN Nakal: Saya Mau BUMN Sehat, Jangan Lagi Dijadikan Ajang Korupsi

Dikatakan, tidurnya orang berpuasa saja bernilai ibadah apalagi aktifitas lain yang jelas mendatangkan manfaat. "Untuk ini saya mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada seluruh civitas akademika Unisba, sebagai dosen dengan segala aktivitasya dapat bernilai ibadah," tegas Edi.

"Tugas –tugas ini janganlah dijadikan sebagai beban atau hanya memenuhi kewajiban saja akan tetapi harus diniatkan sebagai ibadah supaya hidup kita bermakna," sambungnya.

"Point-point inilah yang harus kita pegang, dan tentu jika semuanya dibarengi dengan niat lurus dan ketulusan dalam mengerjakannya, maka kita insya alloh menjaga fitrah sebagai manusia untuk selalu mengabdi kepada Allah," ujarnya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler