Libur Tahun Baru Tetap Jaga Prokes, WHO: Jumlah Pasien Covid 19 yang Dirawat di Indonesia Naik 255 Persen

28 Desember 2023, 07:00 WIB
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat naik 255 persen /Instagram @kemenkes_ri/

 

GALAJABAR - Pada musim libur Tahun Baru ini masyarakat dihimbau agar tetap menjaga prokes (prosedur kesehatan) mengingat pasien Covid-19 mulai meningkat lagi.

Jumlah pasien Covid 19 yang dirawat di Indonesia meningkat 255 persen sejak 20 November 2023 hingga 17 Desember 2023, menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Laporan epidemiologi terbaru WHO mengenai penyakit virus corona baru (Covid 19) didasarkan pada analisis data yang diterbitkan oleh WHO dalam Edisi 162 seperti yang disampaikan oleh mantan Direktur Penyakit Menular Asia Tenggara WHO, Prof Tjandra Yoga Aditama.

“Indonesia merupakan salah satu dari 36 negara di dunia yang rutin melaporkan kasus rawat inap baru akibat Covid 19,” kata Tjandra Yoga Aditama melalui pesan singkat yang dilansir dari Antaranews.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Kembali Muncul, Sekda Bandung Ingatkan Masyarakat Jaga Imunitas dan Kesehatan

Tjandra mengatakan, data yang disajikan menunjukkan peningkatan pengobatan Covid 19 di rumah sakit di Indonesia sebesar 255 persen, yaitu jumlah itu dihitung berdasarkan pertambahan kasus dari 41 kasus menjadi 149 kasus.

Kasus ini dihitung pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023, dibandingkan dengan 28 hari sebelumnya, 16 Oktober sampai 12 November 2023.

Dari 36 negara tersebut, 12 negara (setara dengan 33%), termasuk Indonesia, mengalami peningkatan jumlah pasien rawat inap akibat infeksi virus corona baru.

Tjandra mengatakan bahwa meskipun Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 25 persen, angka ini tampaknya jauh lebih rendah dibandingkan sepersepuluh peningkatan yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Pertama Di Asia Tenggara, Jawa Barat Miliki Galeri Arsip Covid 19

"Tetapi, angka mutlaknya jauh lebih tinggi, yaitu dari 64.522 pada periode 16 Oktober sampai 12 November 2023, naik menjadi 80.882 di periode 20 November sampai 17 Desember 2023," ujarnya.

Laporan terbaru WHO juga menunjukkan peningkatan kasus perawatan intensif di Indonesia sebesar 500%, meski jumlah kasusnya masih tergolong rendah yakni mencapai 18 kasus.

"Negara kita Indonesia mencatat jumlah kasus tertinggi di daerah WHO Asia Tenggara pada periode 20 November sampai 17 Desember 2023, yaitu 3.725 kasus baru atau 1,4 kasus baru per 100.000," katanya.

Tjandra menyayangkan selama 28 hari terakhir tidak ada data dari Indonesia sehingga tidak ada data pembanding.

Baca Juga: Lebih Efektif Sembuhkan Pasien, Indonesia Kini Miliki Obat Covid-19

Kita ambil negara lain sebagai ilustrasi, kata Tjandra, misalnya Thailand melaporkan 2.120 kasus baru atau 3,0 kasus baru per 100.000, dan ada peningkatan 79 persen dari data 28 hari sebelumnya.

Mengenai data kematian, menurut laporan WHO, terdapat 12 kematian akibat COVID-19 di Indonesia pada 20 November hingga 17 Desember 2023, dibandingkan jumlah sebanding dalam 28 hari terakhir.Tidak ada data.

Tjandra yang juga Pakar Pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyebut peningkatan kasus COVID-19 sekarang ini disebabkan sejumlah hal, yakni penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan ilmiah di lapangan.

Selain itu, kata Tjandra, sudah lamanya jarak dari mendapat vaksinasi terakhir dan meningkatnya perjalanan masyarakat akhir tahun.

Baca Juga: Penyebaran Penyakit TBC Perlu Tracing Seperti Covid-19, Ini Alasannya

Tjandra menghimbau masyarakat segera mengakses layanan vaksinasi Covid 19 dan menerapkan protokol kesehatan terutama saat liburan.***

 

Editor: Lina Lutan

Tags

Terkini

Terpopuler