Penyelam Basarnas Temukan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air

- 10 Januari 2021, 12:11 WIB
Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut mengevakuasi serpihan pesawat yang ditemukan dalam pencarian pesawat Sriwijaya PK-CLC SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). (ANTARA/Fauzi Lamboka)  
Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut mengevakuasi serpihan pesawat yang ditemukan dalam pencarian pesawat Sriwijaya PK-CLC SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). (ANTARA/Fauzi Lamboka)   /

GALAJABAR - Tim Search and Rescue (SAR) menemukan dugaan serpihan bagian pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 dengan dimensi 1-2 meter berikut potongan tubuh manusia sekitar 1,6 mil dari Pulau Lancang pada Minggu 10 Januari 2021  pukul 10.00 WIB 

"Hasil penyelaman dari anggota Basarnas Special Group, sekitar jam 10.00 WIB tadi, yang ditemukan berupa serpihan-serpihan dengan diameter hampir dua meter," kata Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG) Charles Batlajery di atas kapal KN SAR Wisnu, di perairan Kepulauan Seribu.

Selain itu, penyelam juga  menemukan potongan-potongan tubuh manusia.

Baca Juga: Innalillahi, Mantan Pemain Persib Nunung Mulyadi Meninggal Dunia

Nantinya, kata Charles, puing-puing tersebut akan dibawa ke KN SAR Wisnu sebagai pusat komando (On Scene Commander) pencarian dan evakuasi di perairan antara Pulau Laki dan Lancang Kepulauan Seribu.

"Kemudian temuan akan dievakuasi ke posko yang ada di Dermaga JICT II Tanjung Priok dengan kapal cepat yang ada di sini," ujar Charles dikutip galajabar dari Antara.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah