Gelorakan APDC, Dompet Dhuafa Gulirkan Program Mozi Masagi

- 12 Februari 2021, 15:51 WIB
Dompet Dhuafa luncurkan program Mozi Masagi di Puskesmas Guntur, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Guntur Kota, Kab. Garut, Jumat, 12 Februari 2021
Dompet Dhuafa luncurkan program Mozi Masagi di Puskesmas Guntur, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Guntur Kota, Kab. Garut, Jumat, 12 Februari 2021 /robi taufik akbar/

 

GALAJABAR - Dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia, berpengaruh pada berkurangnya pemenuhan asupan gizi keluarga yang bisa meningkatkan angka stunting pada anak.

Untuk menekan tingkat stunting, Dompet Dhuafa bersama pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah bekerja sama dengan puskesmas, dinas kesehatan, perangkat desa/kelurahan, PKK, kader pos yandu, perguruan tinggi, dan mitra pendukung program, melaksanakan program Aksi Peduli Dampak Corona (APDC) pada keluarga terdampak Covid-19.

Baca Juga: Fadli Zon, Demokrasi Indonesia Cacat

Program ini difokuskan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan aktivitas pendampingan, pemantauan kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang bayi dua tahun (Baduta) secara intensif di 8 wilayah kawasan sampingan Dompet Dhuafa di Garut Jawa Barat, Serang Banten, Jakarta Timur DKI Jakarta, Bogor Jawa Barat, Kelurahan Oebelo NTT, Gili Gede Indah NTB, Gunungkidul Jogjakarta, Banda Aceh DI Aceh.

Saat ini secara global diperkirakan ada penambahan 700 ribu kasus stunting pada anak sehingga diperkirakan akan terdapat 144 juta anak stunting diseluruh dunia.

Baca Juga: Copa del Rey; Athletic Bilbao Ditahan Imbang Levante

Menurut dr. Yeni Purnamasari MKM., selaku GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa pada sesi peluncuran Mozi Masagi (Motor Gizi Makanan Sarat Gizi) merupakan inovasi program gizi pertama di luncurkan di wilayah Garut Jawa Barat.

Eliminasi stunting dan malnutrisi pada baduta menjadi upaya strategis dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yg saat ini terdampak pandemi Covid.


“Dompet Dhuafa dengan program APDC bersama Puskesmas Guntur, Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Guntur Kota, mitra PT. Paragon, perguruan tinggi, tokoh lokal dan kader pos Yandu di wilayah tersebut, terlibat secara aktif dalam pemenuhan gizi anak. Yang telah di skrining 173 anak dari 187 balita di 14 pos yandu, dengan 30 anak yang akan di dampingi selama masa intensif program pos gizi dengan asupan makanan gizi seimbang sesuai standar WHO selama minimal 28 hari. Lalu dilanjutkan dengan pemantauan berkala dan peningkatan peran serta aktif masyarakat untuk bersama peduli dan bergerak mengatasi masalah gizi tersebut,” ujar dr. Yeni Purnamasari MKM, Sabtu, 12 Februari 2021.

Baca Juga: Flasback, 12 Februari; Sidang Pertama Slobodan Milosevic Atas Tuduhan Kejahatan Perang Dimulai

Launching Mozi Masagi merupakan upaya Dompet Dhuafa dalam menjangkau keluarga dengan ibu hamil yang bermasalah gizi juga keluarga yang memiliki bayi balita dengan permasalahan gizi. Khususnya dalam penyediaan makanan siap saji dengan komposisi gizi seimbang oleh kader yang telah dilatih ke rumah-rumah di tengah keterbatasan masyarakat untuk bahan pangan bergizi dan berkualitas.

Ke depan menurutnya, Mozi Masagi ini akan menjadi model bagi pengembangan program pendampingan gizi diberbagai wilayah di Indonesia. Sehingga dapat berperan dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak Indonesia sebagai sumber daya pembangunan Indonesia dengan tetap menjaga protokol kesehatan di era Pandemi Covid-19

Sementara Sri Prihatin, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Garut, mengatakan, situasi di tengah pandemi Covid-19 tentunya justru memperparah kondisi kesehatan ibu dan anak, dan khususnya anak-anak balita.

Halaman:

Editor: Wahyu Budiantoro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah