Pembangunan Desa Wisata Citaman, Ahli Sejarah: Bagian dari Upaya Melestarikan Sejarah Kerajaan Kendan

- 14 Februari 2021, 16:08 WIB
Acara 'murak' tumpeng mengawali pembangunan desa wisata "sejarah budaya Kendan" di Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu 14 Februari 2021.
Acara 'murak' tumpeng mengawali pembangunan desa wisata "sejarah budaya Kendan" di Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Minggu 14 Februari 2021. /
GALAJABAR - Sejumlah pihak hadir dalam pertemuan untuk mengawali dimulainya  pembangunan desa wisata sejarah budaya Kendan di kawasan hijau kelompok tani Karya Tani Mandiri Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Minggu 14 Februari 2021. 
 
Hadir dalam pertemuan itu, Kepala Desa Citaman Yayan Heryana dan jajaran aparatur desa, seniman dan budayawan serta Kepala Bidang  Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Dr. Aten Sonadi, S.Sos.,M.Si., dan pihak lainnya. 
 
Untuk menandai dimulainya pembangunan desa wisata sejarah budaya Kendan di Desa Citaman, sejarawan Kabupaten Bandung, Toyibin Wiranata Kusumah 'murak' tumpeng yang diberikan kepada Kepala Desa Citaman Yayan Heryana. 
 
 
Yayan Heryana mengatakan, pertemuan berbagai pihak ini menandai dimulainya sebuah pembangunan desa wisata di Desa Citaman. 
 
"Untuk menggerakkan pembangunan desa wisata, sebelumnya ada pembentukan Yayasan Citaman Lembur Pawangsitan," kata Yayan Heryanadi sela-sela pertemuan di Desa Citaman. 
 
Ia mengatakan, untuk mengembangkan kawasan desa  wisata di Desa Citaman, ruhnya adalah sejarah budaya Kendan. Namun, dalam proses pengembangannya dimodernisasi dengan mengikuti perkembangan zaman. 
 
 
Di tempat sama, sejarawan Kabupaten Bandung, Toyibin Wiranata Kusumah mengatakan, Kerajaan Kendan merupakan salah satu kerajaan tertua di Jabar, bahkan di Nusantara. 
 
"Kerajaan Kendan punya arti penting sebagai cikal bakal kerajaan di Nusantara," katanya. 
 
Untuk itu, imbuh Toyibin Wiranata Kusumah, sejarah budaya Kendan dapat mendukung upaya pengembangan kawasan desa wisata di Desa Citaman. 
 
"Dengan adanya pengembangan desa wisata dengan ruhnya sejarah budaya Kendan, bagian dari upaya kita mengingat sejarah sekaligus melestarikan sejarah budaya Kendan," katanya. 
 
 
Salah seorang warga setempat, Deni Irwansyah berharap dengan adanya pengembangan desa wisata sejarah budaya Kendan di Desa Citaman, bisa menjadi ikon yang mengakar, khususnya dalam bidang budaya. 
 
"Sebelumnya, kita nyukcruk kerajaan dan silsilah Kerajaan Kendan sejak 2015. Bahkan untuk mengingat sejarah Kendan, sudah sejak beberapa tahun lalu kita melaksanakan nuras sebagai bentuk kearifan lokal dari sejarah Kendan tersebut. Nuras merupakan bagian dari ngarawat atau memelihara sumber mata air," kata Deni Irwansyah. 
 
Ia berharap dengan adanya  pengembangan desa wisata menjadi ikon budaya yang mengakar berkaitan dengan kearifan lokal.
 
"Jangan sampai hilang karena terlupakan," katanya. 
 
Deni Irwansyah mengungkapkan, mulai tahun 2005, pihaknya sempat melakukan kajian wisata sejarah Kendan.
 
 
"Yang menjadi harapan kami, sebagai warga setempat, masyarakat pada umumnya harus paham dengan adanya kearifan lokal ini. Intinya harus ada rasa memiliki. Kami berharap Desa Citaman sebagai desa wisata yang benar-benar mengakar dengan ruhnya sejarah budaya Kendan tadi," tuturnya. 
 
Ia pun mengungkapkan, desa wisata ini diharapkan menjadi aset daerah.
 
"Bisa menjadi aset sejarah budaya," katanya. (Penulis: Engkos Kosasih)*** 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x