GALAJABAR - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung bersama jajaran Muspika Pangalengen dan pihak lainnya memantau lokasi longsor di kawasan lereng Gunung Windu/Kawah Burung, Kampung Cipanas RW 08, Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu 13 Februari 2021.
Berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, longsor itu terjadi hingga enam kali yang terjadi sejak Rabu, 10 Februari hingga Sabtu, 13 Februari 2021.
Pada Rabu, 10 Februari 2021, longsor terjadi pada pukul 15.30 WIB. Kemudian, longsor susulan terjadi pada Jumat, 12 Februari 2021 pukul 22.30 WIB dan 23.00 WIB. Lalu pada Sabtu, 13 Februari 2021, longsor terjadi pada pukul 01.00 WIB dan pukul 08.00 WIB.
Baca Juga: Jepang : Gempa di Lepas Pantai Fukushima Melukai 102 Orang di Fukushima, Miyagi, dan Daerah Lainnya
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si. mengatakan, jarak antara titik lokasi longsor yang terjadi di Gunung Windu/Kawah Burung dengan permukiman penduduk diperkirakan 1,5-2 km.
"Di sekitar kawasan longsor terdapat lembah gunung. Dari pemantauan di lapangan, material longsor berupa batuan vulkanik terhalang oleh bukit dan pepohonan," kata Akhmad Djohara kepada Galajabar, Sabtu malam.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tak diharapkan, imbuh Akhmad Djohara, penduduk yang terancam untuk sementara mengungsi ke rumah saudaranya masing - masing.
"Sebagian warga masih mengungsi di Aula Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan. Jumlah penduduk yang berada di Kampung Cipanas dengan jarak sekitar 1,5-2 km itu sebanyak 161 kepala keluarga atau sekitat 560 jiwa," ungkap Akhmad Djohara.
Selain meninjau lokasi longsor, imbuh Akhmad Djohara, BPBD juga berkoordinasi dengan Perhutani, Zipur, Koramil Pangalengan, Polsek Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Star Energy, MTB, Desa Wanasuka.
"Berdasarkan pemantauan di lapangan, lokasi longsor yang jaraknya ke permukiman penduduk sekitar 1,5 - 2 km itu masih berpotensi mengalami longsor susulan," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada penduduk agar berhati-hati dan waspada bila terjadi longsor susulan.
"Berdasarkan tinjauan ke lapangan, masyarakat disarankan untuk mengungsi ke tempat aman karena terdapat lembah yang dikhawatirkan mempercepat material longsoran," imbaunya.
Akhmad Djohara juga mengingatkan kepada para petani dan masyarakat yang mengambil rumput untuk tidak mendekati lokasi longsoran tersebut.
"Kami juga berharap kejadian itu segera ditindaklanjuti oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***