Network
GALAJABAR- Munculnya nama H. Tarya Witarsa sebagai bakal calon Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Bandung menjadi sorotan publik.
Menghadapi Musyawarah Cabang (Muscab) yang akan dilaksanakan 7 Maret 2021 mendatang, H. Tarya Witarsa yang masih menjabat Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bandung pun ikut bersuara karena namanya masuk dalam bursa bakal calon ketua.
"Sebagai kader partai saya akan selalu siap untuk membesarkan PKB Kabupaten Bandung dalam rangka mengawal hasil pileg 2019 dan hasil pilkada 2020. Bahkan target ke depan bagaimana PKB agar menjadi partai terbuka dan the winner di Kabupaten Bandung," ujar Tarya Witarsa kepada wartawan, Sabtu 6 Maret 2021.
Ia menyatakan sebagai kader partai yang ikut berjuang di Kabupaten Bandung, tentu memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan PKB di Kabupaten Bandung.
"Perjuangan PKB di Kabupaten Bandung dari mulai berdiri sejak 1999 sampai saat ini tentunya sudah menginjak usia yang tidak dibilang tua, tapi juga tidak di bilang muda. Artinya, perhelatan politik 2009, yang hanya memiliki 3 kursi DPRD Kabupaten Bandung, kemudian pemilu 2014 memiliki kursi 5, DPR RI nya 1 dan DPRD Provinsi 1 dan pada pemilu 2019 bertambah menjadi 6 DPRD Kab. Bandung, kemudian 1 DPRD Jawa Barat dan 1 DPR RI," paparnya.
Tarya menilai semua itu menunjukkan adanya semangat perjuangan yang sangat luar biasa di tengah perebutan pemilih di kabupaten Bandung.
Apalagi, lanjutnya pada perjuangan Pilkada 2020 sangat menguras pikiran, tenaga dan seluruh potensi yang dimiliki PKB.
Oleh karena keseriusan itu, ia menilai pada akhirnya mampu menyelesaikan pilkada dengan kemenangan PKB di Kabupaten Bandung.
Menurutnya, kaderisasi menjadi pokok prioritas penting dalam perjalanan partai ke depan.
Ia menyebut bahwa kini revolusi kepengurusan di tingkat kecamatan DPAC sudah milenial sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan baik oleh pusat maupun provinsi, sehingga, lanjutnya, ia pun optimis bahwa sinergi untuk memperluas kaderisasi semakin terbuka lebar.
Akan tetapi, tidak hanya itu. Ia pun menilai bahwa untuk memperluas basis kaderisasi ke depan sedang terpikirkan untuk menyiapkan kader berbasis RT, bukan lagi tingkat desa.
"Tantangan ke depan dalam kaderisasi bukan hal mudah meskipun kami punya pengurus kecamatan yang bernafas muda. Dengan kata lain, kalau sampai tingkat RT ini membutuhkan proses panjang dan skema yang serius agar pemilu ke depan kita menjadi pemenang di kabupaten Bandung," ujarnya.
Terlebih penting, ia menyebut bahwa pengembangan ekonomi ke rakyatan melalui
pembinaan terhadap UMKM berbasis RT jadi misi utama karena poros ekonomi untuk roda pergerakan partai.
"Dalam tingkatan RT, saya memiliki misi kader punya warung. Satu pengurus satu warung. Tujuannya, untuk pemberdayaan. Jadi akar ekonomi kuat sehingga mmapu menopang struktur partai di tingkatan pengurus cabang," ujarnya.***
