Wacana Sekolah Tatap Muka, Ini yang Dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Bandung

- 23 Maret 2021, 13:04 WIB
cecep suhendar
cecep suhendar /engkos kosasih/


GALAJABAR - Wacana sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar. Ada sejumlah indikator yang harus diperhatikan dalam wacana sekolah tatap muka disaat pandemi Covid-19 belum berakhir di Kabupaten Bandung ini.

"Di antaranya harus memperhatikan letak geografis sekolah, selain sebaran para siswa yang akan diikutsertakan pada pelaksanaan sekolah tatap muka di Kabupaten Bandung. Termasuk memperhatikan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung terhadap sekolah-sekolah yang akan melaksanakan sekolah tatap muka nanti pada Juli 2021 mendatang," tutur Cecep kepada Galajabar di Rancaekek, Selasa 23 Maret 2021.

Cecep Suhendar mengamati, pelaksanaan sekolah tatap muka, khususnya di kawasan perkampungan atau pinggiran yang tidak terlalu rentan sebaran virus coronanya, sangat memungkin untuk dilaksanakan sekolah tatap muka.

"Namun untuk di kawasan perkotaan dan perbatasan dengan kota lainnya, harus menjadi pertimbangan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah. Kalau pun melaksanakan sekolah tatap muka harus menerapkan prokes ketat. Tidak menutup kemungkinan, dilaksanakan swab test antigen walau itu dengan biaya yang tidak sedikit. Itulah yang harus menjadi pertimbangan, jangan sampai ada klaster baru Covid-19 dalam penyelenggaraan pendidikan tatap muka di sekolah," tuturnya.

Baca Juga: Maulana Fahmi Soroti Kondisi Lingkungan di Wilayah Timur Kabupaten Bandung

Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Golkar ini berharap dalam pelaksanaan sekolah tatap muka nanti, tidak semua siswa dalam satu kelas itu dihadirkan dalam kegiatan belajar mengajar.

"Melainkan dengan cara bertahap dalam proses belajar tatap mukanya. Misalnya, dalam satu kelas itu sebanyak 30 siswa, mereka dihadirkan dua tahap atau dua gelombang belajar masing-masing 15 siswa dalam kegiatan belajar tatap mukanya dengan menerapkan prokes yang ketat," jelasnya.

Dikatakan Cecep Suhendar, kegiatan belajar tatap muka di Kabupaten Bandung ini, untuk menyusul daerah-daerah lainnya yang dikabarkan sudah lebih awal ada sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka.

"Pelaksanaan sekolah tatap muka dengan menerapkan prokes yang ketat ini, sebagai bentuk terobosan baru disaat pandemi Covid-19. Mengingat para siswa sudah jenuh dan bosan proses belajar mengajar dengan cara daring, karena melihat proses belajar seperti itu kurang sempurna bagi para siswa. Termasuk para orang tua juga sudah banyak yang berharap, kegiatan belajar tatap muka kembali bisa dilaksanakan dengan menerapkan prokes yang ketat," pungkasnya. ***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah