Ridwan Kamil: Jaga Keterisian Masjid 50 Persen, Sahur dan Buka Puasa di Rumah Saja

- 9 April 2021, 13:23 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis 8 April 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis 8 April 2021. /Biro Adpim Jabar/Yogi P/

GALAJABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta DKM menjaga konsistensi batas jemaah 50 persen seperti yang ditentukan pemerintah.

Selain itu, selama bulan Ramadan, masyarakat Jabar juga diimbau untuk sahur dan buka puasa di rumah.

"Sesuai arahan dari Pemerintah Pusat, tahun ini ibadah Ramadan diizinkan tapi DKM diharapkan konsisten menjaga kapasitas hanya 50 persen," kata Ridwan Kamil usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Kamis 8 April 2021.

Baca Juga: Ada Supardi Dalam Rombongan 20 Pemain Persib ke Sleman

"Artinya sebagian beribadah di rumah dianjurkan mengurangi kepadatan termasuk sahur, buka puasa kita upayakan tetap dirumah," sambungnya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menerangkan, banyak kabar baik berdatangan ketika PPKM Mikro dilakukan.

Termasuk tidak ada lagi zona merah di Jabar untuk periode 29 Maret - 4 April 2021, juga keterisian rumah sakit yang semakin turun di angka 46,10 persen.

"Berita baik di minggu ini tidak ada zona merah lagi, kemudian keterisian rumah sakit turun tinggal 46 persen. Saat ini kita akan fokuskan pada persiapan Ramadan," jelasnya.

Baca Juga: Wakil Ketua Pimpinan Muhammadiyah Meninggal, Haedar Nashir : Merupakan Sosok yang Gigih

Oleh karena itu, lanjutnya, elaksanaan ibadah hanya diperbolehkan 50 persen kapasitas tempat. Hal ituguna mendukung penerapan PPKM Mikro yang telah diperpanjang hingga 19 April 2021 mendatang.

"Karena pada prinsipnya, Covid-19 ini masih berhubungan dengan kerumunan, di mana ada kerumunan di situ ada potensi, ada kerumunan masjidnya penuh ada kerumunan kalau buka bersama terlalu ramai," tambah Kang Emil.

Untuk menyiasati potensi lonjakan mudik Lebaran, Gubernur meminta Polri dan TNI simulasi dengan memperkuat titik-titik penyekatan di perbatasan.

"Untuk mudik, simulasi sudah kami lakukan titik penyekatan. Bahkan teknologi untuk pengetesan Covid-19 sudah kita siapkan," katanya.

Baca Juga: Pembangunan Tugu Sepeda Rp800 Juta, Emil Salim : Mengapa Tidak Utamakan Pendidikan?

"Berbeda dengan tahun lalu yang hanya mengandalkan rapid antibodi . Tahun ini ada rapid antigen dan GeNose, sehingga dengan harga terjangkau pengetesan bisa lebih massal," papar Kang Emil.

Lebih lanjut ia juga menegaskan, m untuk ASN Pemda Provinsi Jabar yang akan mudik, kegiatannya harus benar-benar ada izin tertulis dari atasan.

Tak hanya itu, penyesuaian kapasitas 50 persen pengunjung pun berlaku bagi masyarakat yang hendak pergi ke tempat wisata.

"Nah titik pariwisata juga dibatasi tidak menjadi pelarian orang yang tidak mudik, tapi berwisata juga kuncinya selama Covid-19 ini bukan soal boleh tidak bolehnya tapi pada keterbatasan kapasitas," lanjut dia.

Apabila selama mudik Lebaran, masyarakat yang terlanjur datang ke kampung halaman, atau tidak terdeteksi. Kang Emil meminta Babinsa dan Bhabinkamtibmas melakukan skrining.

Baca Juga: Jokowi Buka Mukernas dan Munas PKB Rocky Gerung : Mestinya Dibuka di Tengah Jalan!

"Kepada orang yang terlanjur datang ke kampung halaman, istilahnya tidak terdeteksi, harus karantina selama lima hari. Saya titipkan kepada kepala desa, babinsa, bhabinkamtibmas, satpol PP untuk melakukan persiapan dan mengarantina mereka yang keburu lolos," kata Kang Emil.

"Kita harapkan ini membawa keberhasilan, karena setiap libur panjang datanya selalu meningkat, semoga dengan adanya itu bisa ditekan," harapnya.

Kemudian untuk cakupan vaksinasi, Gubernur menyebutkan Provinsi Jabar tertinggi se-Indonesia dengan total mingguan yaitu 60.200.

"Alhamdulillah Jabar tertinggi total mingguannya se-Indonesia yaitu 60.200 vaksin yang disuntik. Tapi untuk ukuran Jabar, saya masih belum puas karena ukuran populasinya yang tinggi yaitu 50 juta penduduk," sebutnya.***

 

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x