Petani di Cicalengka Kabupaten Bandung Terkendala Modal, Pemasaran dan Sapras

- 23 April 2021, 14:45 WIB
Pembangunan sarpras pertanian di Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabuaten Bandung.
Pembangunan sarpras pertanian di Desa Margaasih Kecamatan Cicalengka Kabuaten Bandung. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Kendala para petani padi, palawija dan holikultura di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung di antaranya sarana dan prasarana (sarpras) pertanian, modal usaha dan pemasaran. 
 
Khusus kebutuhan sarpras pertanian menjadi hal yang urgent dan harus menjadi perhatian Pemkab Bandung. Bahkan di beberapa desa di Kecamatan Cicalengka perlu ada perbaikan sarpras untuk meningkatkan produksi pertanian. 
 
Meski demikian, Pemkab Bandung sudah membangun berbagai sarana pertanian di sejumlah kecamatan untuk menunjang produksi pertanian. Mulai dari menggalakan pembangunan sarana irigasi, damparit dan embung pertanian. 
 
 
"Embung pertanian, sangat menunjang hasil produksi para petani," ungkap Rohaendi, petani di Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka, Jumat  23 April 2021. 
 
Menurut Rohaendi, peningkatan hasil pertanian tanpa adanya sarana perbaikan irigasi di setiap sektor wilayah akan menggangu kedalam peningkatan hasil pertanian itu sendiri.
 
Ia mencontohkan, kebun miliknya yang hampir 1 hektare di Desa Babakan Peuteuy yang sebelumnya lahan tidur dan tidak produktif, kini sudah dapat menghasilkan. 
 
 
"Alhamdulillah, kini ada tanaman cabai di lahan saya yang kemarin pas harga mahal kami bisa panen. Jadi menguntungkan secara ekonomi setelah mendapat dukungan sapras pertanian," ungkap Rohaendi. 
 
Sama halnya yang dikatakan petani lainnya yang tergabung dalam Kelompok Tani Muda Merdeka, Wawan.
 
Ia mengatakan, pembangunan dan perbaikan sarana irigasi memang harus dilakukan. 
 
"Saluran air yang baik, dapat menunjang hasil pertanian itu sendiri," katanya.
 
 
Ia menyebutkan, di kawasan pertanian Beor Cicalengka, dapat meningkatkan ketahanan sawah dimusim kemarau hampir 35 hektare.
 
Semula lahan sawah basah seluas 25 hektari setelah ada sarana damparit yang di bangun perluasan lahan mengalami penambahan 10 hektare. 
 
"Kami berharap, kegiatan kelompok tani di wilayah kami terus didukung oleh program pemerintah," ungkapnya. 
 
Dikatakan Wawan, program pemerintah harus kolaborasi dengan masyarakat, LSM, serta media massa untuk menyampaikan informasi ke publik. 
 
 
"Lajunya sektor pertanian akan normal tanpa ada hambatan apapun," ujarnya. 
 
Senada dengan Wawan, petani milenial lainnya Andi. Dikatakannya,  peningkatan swasembada pangan dilihat dari saprasnya apa sudah menunjang atau belum. 
 
"Maka untuk memenuhi kebutuhan para petani agar  hasil pertanian bisa meningkat, apalagi menjelang musim kemarau otomatis harus ada cadangan air yang stabil. Hal itu harus didukung dengan pembuatan embung air dan perbaikan irigasi  agar bisa menimalisir kendala petani menjelang musim kemarau mendatang," tuturnya.
 
 
Andi menegaskan, masalah sarana prasarana pertanian, adalah salah satu kendala bagi petani. Disamping kendala lainnya seperti modal, dan pemasaran produk. 
 
"Maka dari itu, penting adanya kolaborasi dan sinkronisasi program pertanian di Kabupaten Bandung," katanya. 
 
Dikatakannya, pemerintah sebagai leading sektor program, kelompok tani sebagai pelaksana program dan petani sebagai penerima manfaat harus bahu membahu mensukseskannya. 
 
 
"Termasuk juga pihak lainnya, seperti LSM dan media, di nilai penting dalam pencapaian target pembangunan di sektor pertanian," tegasnya.
 
Andi berharap dengan sapras yang sudah terpenuhi, petani bisa makmur dan lahan pertaniannya pun subur. 
 
Sama halnya diungkapkan Andi, yakni petani milenial lainnya Rahmat dari Poktan Desa Margaasih. Dikatakannya,  rehabilitasi saluran irigasi sangat menunjang produktifitas hasil pertanian. 
 
 
"Saya lihat di wilayah Desa Margaasih dan Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka rehabilitasi saluran irigasi mampu memenuhi kebutuhan air puluhan hektar di dua desa tersebut," tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah