Vaksinasi Dosis 2 untuk PTK, Yayasan Taruna Bakti Siap Hadapi Pembelajaran Tatap Muka

- 21 Mei 2021, 11:32 WIB
Vaksinasi Dosis 2 kembali diberikan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan wilayah Bandung Wetan didukung penyelenggaraannya oleh Yayasan Taruna Bakti.
Vaksinasi Dosis 2 kembali diberikan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan wilayah Bandung Wetan didukung penyelenggaraannya oleh Yayasan Taruna Bakti. /Edi Kusnaedi/
 
 
GALAJABAR - Vaksinasi dosis 2 kembali diberikan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan wilayah Bandung Wetan didukung penyelenggaraannya oleh Yayasan Taruna Bakti. 
 
Vaksinasi dosis 2 diberikan secara bertahap pada tanggal 19 dan 20 Mei 2021 kepada 1.552 penerima vaksin di Aula Yayasan Taruna Bakti di Jalan L.L.R.E. Martadinata No 52, Bandung, Rabu 19 Mei 2021.
 
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di Kecamatan Bandung Wetan pada dosis 1 telah diberikan kepada 1.813 pada April lalu, namun yang lolos skrining hanya 1.552 penerima vaksin.
 
 
Database yang dihimpun PGRI Kota Bandung, terdapat TK 12 sekolah, Paud 11 sekolah, SD 17 sekolah, SMP 12 sekolah dan SMA 8 sekolah yang 100% PTK diwilayah Bandung Wetan menjadi target vaksinasi.
 
Menurut Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung bahwa Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan juga sudah melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), serta focus group discussion (FGD) dengan stakeholder pendidikan.
 
"Pada dasarnya Pemerintah Kota Bandung sudah siap. Meskipun kita tetap menunggu regulasi dari pemerintah pusat. Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di sekolah mengenai infrastruktur protokol kesehatannya sudah disiapkan," kata Yana.
 
 
Simulasi yang dilakukan terkait jam masuk dan pulang para peserta didik, tiap kelas pun memiliki waktu berbeda, sehingga tidak saling bersinggungan saat masuk dan keluar sekolah.
 
"Misalkan untuk SMP, kelas 1 masuk jam 7 pulang jam 10, kelas 2 masuk jam 7.30 pulang 10.30, kemudian kelas tiganya dari jam 8 sampai 11, sehingga tidak ketemu," kata Yana didampingi Kepala Dinas Kesehatan, dr Ahyani Raksanagara; Camat Bandung Wetan, Sony Bakhtyar dan Ketua Yayasan Taruna Bakti, Ibramsyah Amir.
 
Kemudian kantin tidak boleh buka, dan kapasitas anak didik juga di 50 persen. Kita pun minta memang yang PTM itu pelajaran yang memang harus tatap muka atau praktek, yang bisa lewat PJJ ya PJJ, lanjut Yana.
 
"Saat ini sudah 95 persen pemberian vaksinasi kepada PTK sudah selesai, mudah-mudahan akhir Mei bisa 100 persen di Kota Bandung. Jika Bulan Juli Pemerintah Pusat membuka untuk pembelajaran tatap muka secara infrastruktur dan sumber daya kita sudah siap," ujar Yana.
 
 
"Untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, salah satu syaratnya adalah mutlak vaksin tenaga pendidik dan kita sudah lakukan simulasi dan stakeholder pendidikan jadi pada dasarnya Pemkot Bandung sudah siap, meski kita nunggu regulasi dari pemerintah pusat," kata Yana.
 
"Insya Allah bila dengan target pemberian vaksinasi 70%, maka sisanya yang 30% akan terlindungi dan kita bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkas Yana.
 
Ibramsyah Amir, S.E.,M.B.A.,Tech., Ketua Umum Yayasan Taruna Bakti, menambahkan hari ini total ada sekitar 700 guru dan tenaga pendidik yang mendapatkan vaksin dosis kedua. 
 
Sisanya 852 peserta, akan dilakukan pada Kamis 20 Mei 2021 esok hari. 
 
"Ini vaksin dosis kedua 700 peserta dari kalangan pendidik atau guru dan tenaga kependidikan di wilayah Bandung Wetan, jadi persiapan kami tentunya lebih matang lagi dalam pelaksanaan pagi ini," ujar Ibramsyah. 
 
 
Ibramsyah memastikan jika PTM sudah diperbolehkan, Yayasan Taruna Bakti sudah siap dengan semua infrastrukturnya. Bahkan, pihaknya sudah melakukan simulasi PTM, sesuai dengan yang disyaratkan pemerintah.
 
"Secara infrastruktur Taruna Bakti selalu berusaha memenuhi semua persyaratan yang menjadi syarat utama PTM, jadi kami bisa melengkapi semua sarana pembelajaran mulai dari protokol kesehatan, kemudian fasilitas dalam kelas Insya Allah semuanya siap," kata Ibramsyah. 
 
Kami sudah lakukan simulasi untuk PTM, jadi kami melakukan geladi resik pekan lalu dan ini akan dilanjutkan dengan gladi resik lainnya sampai persiapan dirasa sangat matang. 
 
"Ada beberapa yang butuh perbaikan dari sisi teknis, bagaimana layout ruangan sehingga bisa mencakup murid yang ada di online dan offline, karena pemerintah baru memperbolehkan 50 persen untuk PTM," jelas Ibramsyah.
 
 
Secara penyelenggaraaan pendidikan, kami sudah siap. Tetapi balik lagi kepada orang tua. Jadi sekolah sudah siap, pemerintah mendukung, kalau tidak ada izin dari orang tua, itu juga tidak akan terlaksana, tambah Ibramsyah.
 
"Jadi kuncinya adalah kolaborasi antara stakeholder baik orang tua kemudian penyelenggara pendidikan dan pemerintah, tapi kalau ditanya ketika PTM ini nanti diperbolehkan, ya kami bisa jalan dengan persetujuan orang tua," ungkap Ibram.
 
Ibramsyah pun mengaku sudah menyebarkan angket sesuai edaran dari Disdik ke beberapa unit sekolah di bawah Yayasan Taruna Bakti yakni mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA serta Akademi Sekretaris. (Penulis: Edi Kusnaedi)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah