GALAJABAR - Masjid dan menara kujang di Jatigede dimaksudkan sebagai kadeudeuh bagi warga yang rumahnya masuk genangan waduk dan harus pindah ke tempat lain.
"Pariwisata Jatigede adalah 'kompensasi' untuk warga Sumedang yang harus pindah akibat pembangunan infrastruktur (waduk) Jatigede," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin, 24 Mei 2021.
Menurutnya, pembangunan pariwisata akan menghidupkan perekonomian daerah di mana saat ini warga setempat relatif tidak menikmati kehadiran waduk tersebut kecuali pemandangan indahnya saja.
"Nanti akan hadir ribuan lowongan kerja di KEK pariwisata, jika disetujui (pemerintah pusat)," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Baca Juga: Keren! Personel Super Junior Pakai Batik Rancangan Ridwan Kamil
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengungkap, ide pembangunan masjid dan menara kujang merupakan rencana lama yang muncul sebelum pandemi Covid-19.
Dalam sebuah diskusi antara Gubernur Ridwan Kamil dan Bupati Dony Ahmad Munir kala itu, sama sekali tidak ada bayangan bahwa pandemi akan muncul Maret 2020.
"Sebelumnya tidak ada bayangan (pandemi). Tapi the show must go on," ujarnya ketika dihubungi via telepon.
Menurutnya, proyek nasional Waduk Jatigede prosesnya berjalan selama puluhan tahun mulai dari rencana 1963, ganti rugi lahan yang memakan energi besar masyarakat, hingga dampak sosial seperti kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.
Kini setelah waduk itu jadi, warga 52 desa di lima kecamatan yang menjadi lokasi waduk tidak mendapatkan manfaat apa- apa.