GALAJABAR - Banjir di wilayah Kabupaten Bandung yang meliputi Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Kecamatan Bojongsoang sudah kembali surut, Rabu, 26 Mei 2021.
Hal itu diketahui dari laporan update banjir Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Bandung pada Rabu pukul 07.00 WIB.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara, M.Si. mengungkapkan, genangan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang secara umum sudah surut.
Baca Juga: Kaum Hawa Wajib Tahu! Simak Ciri-ciri Cowok yang Pura-pura Sayang Kamu, Mending Putusin Aja!
"Hingga Rabu pagi, genangan banjir di Dayeuhkolot hanya tersisa 20 cm dan menyisakan endapan lumpur. Di Kecamatan Baleendah hanya tersisa 10 cm genangan air dan Bojongsoang sudah surut," kata Akhmad kepada Galajabar, Rabu siang.
Akhmad mengungkapkan, warga yang menjadi korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 5.761 kepala keluarga (KK)/19.950 jiwa, tersebar di Desa Dayeuhkolot, Citeureup dan Kelurahan Pasawahan.
"Di antara mereka sempat ada yang mengungsi, yaitu 16 kepala keluarga, 46 jiwa, 7 lansia, 1 balita, 1 bayi, 2 menyusui, 1 pisabilitas, 8 siswa SD, 3 siswa SMP, dan 3 siswa SMA," katanya.
Akhmad mengatakan, di Kelurahan Andir dan Baleendah, Kecamatan Baleendah, korban banjir mencapai 8.624 KK/32.799 jiwa.
"Empat belas kepala keluarga, 43 jiwa, 5 lansia,dan 4 balita yang mengungsi di Bekas Gedung Inkanas Baleendah," katanya.
Sementara itu, sebanyak 2.482 KK/7.070 jiwa yang terdampak banjir di Desa Bojongsoang, Bojongsari dan Desa Tegalluar.
Baca Juga: Terungkap! Inilah Rahasia Kecerdasan Orang-orang Yahudi, Nomor 2 dan 4 Harus Diperhatikan!
Dari tiga kecamatan itu, jumlah warga yang terdampak banjir 16.867 kepala keluarga/59.819 jiwa.
"Banjir di Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkokot sudah kembali surut. Jalur itu sebelumnya terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan. Genangan air di Jalan Raya Andir-Katapang tinggal 10 cm, dan di Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkokot serta Jalan Raya Depan Metro sudah surut dan bisa dilalui semua kendaraan," katanya.
Akhmad menjelaskan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung disebabkan hujan deras dengan intensitas ringan hingga deras sejak Senin sore, 24 Mei sampai dengan Selasa subuh, 25 Mei.
Baca Juga: Palestina Digempur Roket Mematikan, MUI: Pendukung Luar Negeri Dihantam dengan Narasi Mematikan
"Akibatnya, anak sungai yang mengairi Sungai Citarum meluap," katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan relawan dalam menangani banjir di Kabupaten Bandung.
"Kita juga terus berkoordinasi dengan koordinator di tiap pengungsian," ujarnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***