PPKM Level 4 Diperpanjang, Penyekatan Ruas Jalan di Cimahi Ditiadakan

- 5 Agustus 2021, 20:59 WIB
Ilustrasi penyekatan
Ilustrasi penyekatan /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 diperpanjang hingga 9 Agustus 2021, namun penyekatan ruas jalan tidak lagi diterapkan di Kota Cimahi.   
 
Untuk itu, masyarakat diminta menaati disiplin protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
 
"Penyekatan jalan tidak lagi dilaksanakan. Dalam aturan terbaru PPKM Level 4, tidak tercantum soal penyekatan jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi Hendra Gunawan, Kamis 5 Agustus 2021.
 
 
Selama PPKM Darurat/Level 4 yang berlaku mulai 3 Juli hingga 2 Agustus 2021 lalu, sejumlah ruas jalan di Kota Cimahi mengalami penutupan. Diantaranya ruas Gandawijaya, Dra. Djulaeha Karmita, Alun-alun Timur, Raden Demang Hardjakusumah, hingga Flyover Cimindi, dan yang paling baru penutupan ruas Amir Mahmud pertigaan Sangkuriang.
 
Untuk menekan mobilitas masyarakat, juga sempat diterapkan pemadaman penerangan jalan umum (PJU).
 
"Semua jalan sudah dibuka kembali," ucap Hendra.
 
 
Ia mengatakan, penutupan ruas jalan yang masih berlaku hanya di sekitar kawasan Dustira-Sriwijaya, karena terkait pembangunan underpass.
 
"Karena sedang berlangsung pembangunan Underpass, Dishub Kota Cimahi support kelancaran pembangunan tersebut dengan penutupan dan rekayasa jalan sampai selesai," jelasnya.
 
Dalam mengawal perpanjangan PPKM Level 4, lanjut Hendra, Dishub Kota Cimahi tetap melaksanakan tupoksi membantu kepolisian dalam mengurai kemacetan di jalan serta tugas lainnya di bidang angkutan, perparkiran, terminal, pengkajian kendaraan, PJU, dan lainnya. 
 
 
"Pentingnya menekan mobilitas masyarakat perlu atas kesadaran sendiri. Karena hal bisa memicu penyebaran virus corona. Kalau sayang diri sendiri dan keluarga, ya kalau tidak terlalu penting tidak usah bepergian dan tetap di rumah," tuturnya.
 
Peniadaan penyekatan jalan turut disambut warga Cimahi.
 
"Pergi keluar rumah tujuannya kerja, cari nafkah. Kalau di jalan banyak ditutup ya terhambat, apalagi bagi pengendara ojek online penghasilan kita tergantung pesanan. Sedangkan konsumen suka tidak mau tahu kondisinya," ujar pengendara ojol,  Maman (40).***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah