Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Bisnis Start Up di Cimahi Terus Menggeliat

GALAJABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terus berkomitmen terhadap gerakan start up digital, di tengah gempuran pandemi Covid-19. Hal itu mengingat, sektor ekonomi berbasis teknologi tersebut cukup menjanjikan.

Demikian dikatakan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali  Kota Cimahi, Ngatiyana ditemui usai membuka kegiatan Roadshow Gerakan 1.000 Start Up Digital Kota Cimahi di Ruang Rapat Wali Kota Cimahi Kompleks Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, dan dilakukan melalui zoom meeting, Jumat  17 September 2021.

Ngatiyana mengatakan, hingga saat ini geliat bisnis start up di wilayahnya terus mengalami peningkatan, jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

Baca Juga: Curahan Hati Marc Klok Saat Tak Bisa Perkuat Timnas karena Proses Naturalisasi Bermasalah

"Program makerspace digital kreatif yang semula hanya pada skup yang kecil dengan penghasilan 100-500 dollar perbulan, sekarang menjadi 8000-10.000 dollar perbulan," ungkapnya.

Menurut Ngatiyana, hingga saat ini (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi telah mendampingi banyak startup di Kota Cimahi. Sejak tahun 2016 hingga kini Pemkot Cimahi telah medampingi 58 startup, 46 pelaku animasi, dan 5 startup microstock.

"Kota Cimahi juga berhasil menghadirkan 25 tenaga outwall yang saat ini berkantor di Gedung BITC (Baros Information Technology Creative) yang telah merekrut tenaga kerja, serta menghasilkan omzet lebih dari Rp 45 milliar," katanya.

Baca Juga: Puan Maharani Tak Terima Kelautan Indonesia Diganggu: Jokowi Pernah Turun Tangan Langsung

Ngatiyana menyebut, dalam waktu dekat pihaknya bakal melakukan kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi terkait program 1.000 start up di Kota Cimahi.

"Jadi sekarang ini para generasi muda yakni kaum millenial, didorong untuk menjadi pelaku usaha bisnis start up digital," ucapnya.