Kafilah Asal KBB, Fina Khafifah Raih Juara 2 Kategori 500 Hadist STQH Jabar Dapat 'Kadeudeuh' Rp25 Juta

- 22 Oktober 2021, 15:18 WIB
Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan berfoto dengan Fina Khafifah dari Pesantren Baitul Izzah Lembang yang menjadi juara dua pada kategori 500 hadist tanpa sanad sebesar Rp25 juta.
Plt. Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan berfoto dengan Fina Khafifah dari Pesantren Baitul Izzah Lembang yang menjadi juara dua pada kategori 500 hadist tanpa sanad sebesar Rp25 juta. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda KBB/

GALAJABAR - Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan menyerahkan kadeudeuh bagi kafilah berprestasi asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang mengikuti Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Jawa Barat tahun 2021.

Kadeudeuh diantaranya diberikan kepada
Fina Khafifah dari Pesantren Baitul Izzah Lembang yang menjadi juara dua pada kategori 500 hadist tanpa sanad sebesar Rp25 juta dan pembinanya H. Ahmad Hidayatullah sebesar Rp20 juta.

Kemudian M. Yusuf Jaenudin asal Pesantren Nurul Hidayah Bunder Cipongkor
yang meraih juara tiga pada kategori Tilawah Anak-anak sebesar Rp15 juta dan untuk pembinanya Ridwan Kamin
sebesar Rp10 juta.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib vs PSS, Kick Off Petang ini Pukul 18.15 WIB

Kadeudeuh diserahkan bertepatan dengan
Upacara Hari Santri Nasional tingkat Kabupaten Bandung Barat di Lapangan Upacara Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Jumat 22 Oktober 2021.

Plt. Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan yang memimpin Upacara Hari Santri Nasional mengatakan, tahun ini Hari Santri Nasional mengambil tema "Santri Siaga Jiwa dan Raga".

Menurutnya, tema tersebut merupakan bentuk pernyataan sikap santri Indonesia, agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia.

Baca Juga: 7 Negara dengan Koneksi Internet Paling Cepat di Dunia, Nomor 1 Tak Disangka-sangka

Siaga Jiwa bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia. 

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x