Dijelaskannya, saat ini ia menjual minyak goreng kemasan ukuran 2 liter dengan harga Rp 35 ribu, dari semula Rp 30 ribu. Untuk minyak goreng curah naik menjadi Rp 20.000/liter dari semula Rp 18.000-19.000.
"Selain harganya naik, barangnya juga susah. Kenaikan ini katanya mah karena sawitnya diekspor ke luar negeri, karena harganya lebih mahal, jadi produksi disini lebih sedikit," ucapnya.
Akibat naiknya harga minyak goreng, kata Teguh, jumlah pembeli pun berkurang.
"Banyaknya yang nanya dulu, tau harganya naik, banyak yang ga jadi beli. Ya harapannya biar pemerintah bisa lah nurunin harganya, kasihan pedagang dan pembeli. Apalagi minyak kan bahan pokok ya," imbuhnya.
Pedagang lain, Ila (56) mengatakan, kenaikan harga minyak goreng berlangsung secara bertahap setiap harinya. "Sudah 3 hari naik harga, sekali naik Rp 1.000. Dikomplain pembeli kenapa harganya naik dan mahal. Semoga ada kebijakan pemerintah supaya harga terjangkau lagi," ungkapnya.***