Pendiri LPK Bandung Barat Gakuin Sindir Disnaker KBB, Dinilai Kurang Respon Terhadap Kegiatan Pemagangan

- 30 November 2021, 16:34 WIB
Sosialisasi pemagangan ke Jepang dengan sasaran kepala sekolah dan guru perwakilan dari SMA/SMK se-Jawa Barat yang berada di lingkungan Yayasan LPPM RI.
Sosialisasi pemagangan ke Jepang dengan sasaran kepala sekolah dan guru perwakilan dari SMA/SMK se-Jawa Barat yang berada di lingkungan Yayasan LPPM RI. /Dicky Mawardi/Galajabar/

GALAJABAR - Pendiri LPK Bandung Barat Gakuin (BBG), Bob Sofyan mengeluhkan kurang responnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam setiap pelatihan pemagangan ke Jepang.

"Dalam setiap penyelenggaraan pelatihan pemagangan ke Jepang oleh BBG, tak pernah sekalipun pejabat dari Disnakertrans KBB yang hadir. Padahal kami sudah mengundang secara resmi," kata Bob di Padalarang, Selasa 30 November 2021.

Ia mengaku kecewa dengan sikap Disnaker KBB tersebut. Padahal program pemagangan ke Jepang sangat membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Rizal Ramli Serius Maju di Pilpres 2024: Indonesia Makmur, Kuat dan Berjaya di Asia

"Pernah ada yang datang, tapi hanya staf itupun cuma mengambil foto saja. Setelah itu pulang padahal acara belum beres. Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi kami, bukannya memberikan support tapi malah seperti tidak mendukung," keluhnya.

Sementara itu, pekerja magang kontrak kerja ke Jepang selama tiga tahun dari berbagai daerah mengikuti seleksi yang digelar oleh LPK Bandung Barat Gakuin (BBG), di SMAN 2 Padalarang, Kamis (18/11/2021).

Para peserta yang berasal dari Cirebon, Cianjur, Bandung, Sukabumi, Majalengka, Indramayu, Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjalani tes mensetshu/wawancara kemampuan bahasa, attitude, budaya, perilaku, hingga tata cara mengolah lahan pertanian.

Baca Juga: Natalius Pigai Nilai Prabowo dan Puan Tokoh Paling Cocok Jadi Presiden: Mereka Bersih dan Nasionalis

"Seleksi mensetshu ini digelar dua kali, pada tahap pertama yang digelar Minggu (14/11) diikuti oleh 23 peserta, sementara tes kedua di SMAN 2 Padalarang ini diikuti oleh 20 peserta," kata pBob.

Ia menjelaskan, peserta magang yang diseleksi dan akan diberangkatkan kali ini untuk memenuhi permintaan dari pemerintah Jepang bekerja di pertanian. Hingga Desember 2021, pihaknya ditargetkan bisa memenuhi kuota sebanyak 180 orang yang diminta oleh perusahaan dari negara Sakura tersebut.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah