Dede yang juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Jawa Barat itu menilai, oleh karena itu mau tidak mau Partai Demokrat sebagai salah satu peserta pemilu harus punya calon yang diusung.
"Untuk punya yang diusung, berarti kita harus punya jago. Dan kita yakin Demokrat tidak akan sendirian karena threshold-nya 20 persen. Otomatis harus bergandengan tangan dengan partner yang lain," ungkapnya.
Sehingga menurut Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013 itu, ini menjadi momen bagi Partai Demokrat untuk terbuka mencari koalisi yang cocok kurang lebih selama enam bulan ke depan.
"Sekarang sudah ada yang menetapkan si A dan si B. Kalau Demokrat belum. Demokrat berbicara koalisi mana dulu yang penting. Koalisi yang bisa menutupi angka 20 persen tadi, baru kita memunculkan nama. Munculnya nama itu berarti melihat data survei yang ada," jelas Dede Yusuf.***