"Kami sangat merespons cepat tawaran program ini. Seperti dengan langsung melakukan sosialisasi kepada mahasiswa di seluruh fakultas di Kampus UPI dan Kampus Daerah," tegas Didi.
Selain itu, tambahnya pihaknya melakukan kolaborasi menyelenggarakan kegiatan IISMA Info Session Festival dengan perguruan tinggi mitra Universitas Padjadjaran, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Telkom, Universitas Maranatha, dan Institut Teknologi Nasional.
"Kami juga memberikan dana bantuan untuk tes Bahasa Inggris, memberikan pelatihan menulis essay bagi mahasiswa yang akan mendaftar IISMA, serta memberikan pelatihan wawancara untuk mahasiswa yang sudah mendaftar IISMA 2022," ujar Didi.
Baca Juga: Bentuk Karakter Anak Positif, Disiplin jadi Aspek Penting Bagi Orang Tua
Sementara itu, Direktur Direktorat Urusan Internasional UPI, Ahmad Bukhori Muslim, Ph.D, mengatakan tahun 2022 ini sebenarnya UPI, melalui Wakil Rektor Pendidikan dan Kemahasiswaan, merekomendasikan lebih banyak mahasiswa untuk mengikuti program IISMA, yaknu sebanyak 186 orang.
"Tetapi karena persaingan yang semakin kompetitif, hanya 38 mahasiswa dinyatakan lolos tes kebhinekaan dan berhak mengikuti wawancara. Dari jumlah tersebut, alhamdulilah sebanyak 20 mahasiswa dinyatakan berhasil menjadi IISMA awardees," katanya.
Jumlah ini bertambah 1 dari tahun sebelumnya, sebanyak 19. Kami akan berusaha terus dan berharap dapat meloloskan lebih banyak mahasiswa IISMA pada tahun yang akan datang.
Kepala Seksi International Partnership Development Direktorat Urusan Internasional, Tuszie Widhiyanti, Ph.D menyebutkan di antara ke-20 mahasiswa tersebut adalah Yanti Yulianti, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris FPBS, ditempatkan di University College Dublin, Ireland.
Lalu, Mutiara Dini Isfaizal, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS ditempatkan di University of Glasgow, UK. Shidqi Muhammad Fadhil, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FPBS ditempatkan di University of Queensland, Australia.