Atasi kekeringan di Jawa Barat, Golden Future Indonesia Kirim Ribuan Liter Air Bersih

- 20 Agustus 2023, 18:56 WIB
Golden Future Indonesia memberi bantuan 120.000 liter air disalurkan ke 5 desa yang berada di Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi
Golden Future Indonesia memberi bantuan 120.000 liter air disalurkan ke 5 desa yang berada di Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi /Instagram

GALAJABAR - Ratusan warga di dua desa wilayah Kecamatan Ngamprah dan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, mengalami krisis air bersih karena kekeringan imbas kemarau akibat El Nino. Merespon kondisi tersebut, Golden Future Indonesia (GFI) mengirimkan belasan tangki dan ratusan ribu liter air bersih ke dua kabupaten/kota terdampak itu.

Kepala Divisi Program Golden Future Indonesia, Rizkya Insan Kamil, mengatakan, bantuan 120.000 liter air disalurkan di beberapa titik sudah di salurkan ke 5 Desa yang berada di Bandung Barat dan Kabupaten Sukabumi.

"Dropping air bersih ini bertahap dan sisanya menyusul, Penyaluran air bersih bisa sedikit meringankan beban masyarakat terdampak kekeringan," kata Rizkya, kepada wartawan.

Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Genjot Transaksi Aplikasi Movin

Para penerima bantuan merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih. Setidaknya dalam satu bulan ke depan mereka tidak akan kesulitan air bersih lagi. Salah satunya, Khaeriyah, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung. Ia mengaku senang dan bersyukur mendapat bantuan air bersih dari Golden Future Indonesia.

"Alhamdulillah dengan bantuan tersebut kami terbantu, terimakasih Golden Future Indonesia, seluruh relawan, dan para Donatur," kata Khaeriyah.

Seperti diketahui, bencana kekeringan di Indonesia 2023 melanda beberapa wilayah tanah air. Krisis air bersih terjadi karena mayoritas sumur warga yang menjadi sumber air bersih sudah mengering, hingga akhirnya harus membeli air untuk keperluan sehari-hari.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut merupakan salah satu dampak dari fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia hingga pertengahan bulan Juli 2023, tercatat 63% wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.

"Pada awal Agustus 2023 ini sebanyak 69% wilayah Indonesia masuk musim kemarau," dikutip dari unggahan akun Instagram resmi BMKG.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah