Bisnis Terus Tumbuh di Tengah Tantangan Kondisi Ekonomi, bjb Fokus Lanjutkan Strategi KUB di Tahun Depan

- 14 Desember 2023, 23:11 WIB
bank bjb sepanjang kurun waktu 2023 tetap mampu menjaga pertumbuhan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi.
bank bjb sepanjang kurun waktu 2023 tetap mampu menjaga pertumbuhan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi. /bank bjb/

Yuddy menjelaskan, di tengah tantangan suku bunga, ekspansi pada segmen corporate dan commercial akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat demi mengimbangi tekanan biaya dana.

Untuk menjaga pertumbuhan bisnis, bank bjb berkomitmen untuk memperluas bisnis, yakni memperkuat jaringan hybrid offline dan online channels. Di mana saat ini bank bjb memiliki 926 jaringan fisik dan 1.883 terminal perbankan elektronik terus kami pertahankan.

Dia juga menyebut, ekosistem digital bank bjb terus bertumbuh pesat dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,38 juta user atau tumbuh 103% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan QRIS merchant tercatat sebanyak 945,9 ribu merchant atau tumbuh 70,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Berkontribusi Signifikan Dukung Inklusivitas Keuangan, bank bjb Raih LPS Banking Award 2023

Tantangan Suku Bunga Higher and Longer dan Proyeksi 2024

Di sisi lain, Yuddy mencermati laporan terbaru dari publikasi Badan Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) baru-baru ini, tentang kemungkinan dari suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama (higher for longer), bagi sektor perbankan sehingga akan menekan sisi bisnis di berbagai negara. IMF juga mengingatkan, berbagai risiko lain seperti risiko ketegangan geopolitik, risiko lonjakan harga minyak, risiko krisis biaya hidup, dan risiko fragmentasi atau divergensi ekonomi.

Melihat proyeksi IMF tersebut, manajemen bank bjb akan mengedepankan sikap untuk lebih berhati-hati dan semakin selektif dalam memilih segmen pertumbuhan bisnis di tahun depan. Harapannya, langkah dan strategi tersebut dapat lebih mengantisipasi kebijakan periode suku bunga tinggi dan juga tantangan ekonomi yang semakin pelik

"bank bjb senantiasa mengedepankan langkah bisnis perbankan dengan prudent dan hati-hati dengan selalu melihat potensi peluang yang tersedia di pasar," ujar Yuddy.

Langkah lain yang dilakukan bank bjb, dengan terus-menerus melakukan evaluasi bisnis guna lebih adaptif di tengah risiko kenaikan suku bunga acuan dan risiko geopolitik di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang berpotensi untuk terjadinya penyesuaian berbagai kebijakan di bidang ekonomi.

Di tengah era suku bunga global yang bertahan tinggi dan diperkirakan masih berlangsung cukup lama (higher for longer), berdasarkan data Bank Indonesia, perbankan di Indonesia tetap solid ditandai tingkat permodalan (capital adequacy ratio/CAR) yang tinggi di level 27,41% atau jauh di atas rata-rata CAR negara lain yang berada di bawah 20%.

Kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga dengan pertumbuhan kredit per September 2023 tercatat 8,96% year on year (yoy) menjadi Rp6.837,30 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 11,19% yoy. Di lain sisi, simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat tumbuh 6,54% yoy menjadi Rp8.147,17 triliun. Giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 9,84% yoy.

Halaman:

Editor: Lina Lutan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah