Bey menegaskan bahwa kata kunci dalam penanganan COVID-19 di Indonesia termasuk di Jawa Barat adalah keselamatan rakyat menjadi yang utama.
"Dalam situasi apapun keselamatan masyarakat yang utama, kita juga sempat membahas vaksinasi dari pertama negara Tiongkok, membahas kehalalan dan sebagainya, dengan dukungan berbagai pihak termasuk MUI, vaksinasi akhirnya dilaksanakan itu kunci menghadapi COVID-19," kata Bey.
Karena itu, sambung Bey, penyelamatan arsip COVID-19, apalagi tampil sebagai galeri menjadi strategis karena akan menjadi pembelajaran bagaimana menghadapi suatu permasalahan global.
Bey juga sempat menyinggung soal digitalisasi arsip. Ini penting karena saat ini digitalisasi menjadi keniscayaan.
"Digitalisasi keharusan dan bagaimana menyimpan arsip dengan baik kewajiban kita semua, jangan sampai arsip rusak karena keteledoran," katanya.
Mempertahankan dan mengelola arsip dengan baik sangat penting sebagai pembelajaran dari pengalaman. Tentang kesiapsiagaan terhadap situasi darurat yang bisa saja ke depan akan datang kembali.
Galeri Arsip Covid-19 Jabar yang Pertama di Asia Tenggara
Kepala Dispusipda Jabar I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka berujar bahwa COVID-19 merupakan pandemi fenomenal yang meninggalkan catatan informasi maupun arsip tekstual maupun media baru.
Menurut Kim, Galeri Arsip diharapkan jadi memori kolektif sebagai warisan budaya baik untuk masa kini maupun yang akan datang.
Kim menjelaskan, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjadikan Pemdaprov Jabar role model bagi provinsi dan kabupaten dan kota lainnya di seluruh Indonesia terkait penyelamatan galeri arsip Covid-19 ini.