GALAJABAR - Apakah KPM yang menerima bansos BLT El Nino pada Desember 2023 akan mendapat pencairan lagi pada bulan Januari 2024 ini? Jika hal ini dapat direalisasikan oleh pemerintah tentunya ini merupakan kabar gembira yang ditunggu-tunggu oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Ada kabar bahwa akan ada pencairan BLT El Nino untuk bulan Januari sampai Maret 2024.
Pemerintah sudah mempertimbangkan untuk memperpanjang program bansos BLT El Nino hingga 3 bulan pertama di tahun 2024.
Program ini dilakukan untuk menunjang ekonomi masyarakat yang terdampakoleh menurunnya produksi pangan akibat perubahan iklim El Nino.
Baca Juga: Cek ATM Januari 2024, Bansos PKH dan BPNT Akan Cair Dobel, Pantau Terus Jadwal Pencairan
Seperti yang dilansir dari YouTube Info Bansos, dikatakan bahwa Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartato mengaku bahwa ia banyak menerima masukan dari masyarakat untuk melanjutkan program BLT karena itu ia akan menyampaikan kepada presiden untuk melanjutkan program ini minimal ingga 3 bulan pertama pada 2024 ini.
Hal ini disampaikan oleh Airlangga pada saat menyerahkan bantuan El Nino kepada warga yang terdampak di Jakarta Barat pada Desember 2023 lalu.
Bantuan yang diberikan sebesar Rp400.000 untuk dua bulan sekaligus yaitu November dan Desember 2023.
Total anggaran untuk bansos El Nino mencapai Rp7,5 triliun dan sekira 91% bantuan sudah disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Baca Juga: INFO Jadwal Pencairan Bansos PKH dan BPNT 2024, Perhatikan Aturan Baru Agar Prosesnya Lancar
Bansos El Nino menyasar 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat atau KPM yang diharapkan terbantu oleh bansos ini sehingga dapat meningkatkandaya beli masyarakat.
BLT El Nino 2024 akan dievalusi dulu selama tiga bulan kemudian kita lihat perkembangannya apakah akan diteruskan setelah bulan Maret 2024.
Pemerintah banyak melakukan dialog dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi apakah bansos ini perlu dilanjutkan dan penyalurannya tepat sasaran atau tidak.
Harapan dari KPM tentunya pemerintah akan terus mencairkan bansos yang sangat membant perekonomian masyarakat yang terdampak.***