GALAJABAR - Kemensos menyalurkan bantuan berupa santunan kepada anak dan ahli waris korban Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy kepada para penerima manfaat yang hadir secara luring dan daring pada Rabu (10/10).
“Sesuai instruksi Presiden, para korban terdampak akan mendapat perawatan terbaik dan perhatian empati kepada keluarga yang meninggal,” kata Muhadjir saat berbicara kepada wartawan usai acara serah terima di kantor PMK Kemenko.
Untuk mendukung pemberian santunan korban, Kementerian Sosial RI mengeluarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 185/HUK/2023 tentang Santunan Bagi Korban Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal.
Baca Juga: Kabar Gembira, KPM Terima Bansos CBP Beras 10 Kg Januari 2024, Pemerintah Jamin Tidak Ada Penundaan
Pemberian santunan sebesar Rp50.000.000 kepada ahli waris korban Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal.
Sedangkan korban gagal ginjal akut atipikal progresif yang sudah sembuh atau masih menjalani pengobatan dan rehabilitasi akan mendapat santunan sebesar Rp60.000.000.
Rincian kompensasinya adalah Rp. 50.000.000,- untuk bantuan dan Rp10.000.000,-Rp50.000.000 untuk biaya transportasi saat menjalani pengobatan/rehabilitasi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 26 September 2023, jumlah korban meninggal akibat GGAPA awalnya sebanyak 326 anak, baik sembuh maupun meninggal.
Baca Juga: Bansos Mulai Bergulir Januari 2024, Wapres: Penerima Bansos Tidak Diwajibkan Memilih Paslon Tertentu
Baca Juga: Mantap! Siapkan KTP, CEK ATM Ada 4 Bansos CAIR Januari 2024, Ada BLT El Nino, BPNT, CBP
Namun setelah dilakukan verifikasi dan validasi, ditemukan 2 data duplikat, 7 orang ditemukan bukan disebabkan oleh GGAPA (berdasarkan informasi rumah sakit), 4 orang tidak dapat menemukan alamat datanya, dan 1 orang menolak bantuan.
Berdasarkan peninjauan tersebut diperoleh data valid sebanyak 312 orang dengan rincian meninggal dunia sebanyak 218 orang, dan sembuh atau dirawat di rumah sakit sebanyak 94 orang.
Total bantuan yang diberikan sebesar Rp16.540.000.000 dankorban GGAPA kini tersebar di 27 provinsi, dengan kasus terbanyak terjadi di Provinsi DKI Jakarta.***