Network
GALAJABAR - Ratusan tentara Vietnam dan alat berat dikerahkan untuk mencari korban setelah terjadi tanah longsor yang dipicu hujan lebat Topan Molave, Kamis 29 Oktober 2020.
Topan Molave merupakan salah satu topan terkuat di wilayah itu dalam beberapa dekade.
Tanah longsor, yang melanda daerah terpencil di provinsi tengah Quang Nam sehari sebelumnya, menewaskan 13 orang dengan 40 orang hilang sementara upaya penyelamatan terhambat akibat cuaca buruk di ujung ekor badai.
Baca Juga: Jalani Wajib Militer, Park Bo Gum Jadi Pembawa Acara Konser Angkatan Laut Korea
"Kami dapat memperkirakan jalur badai atau jumlah hujan, tetapi tidak dapat memprediksi kapan tanah longsor terjadi," kata Wakil Perdana Menteri Trinh Dinh Dung dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip galajabar dari RRI.
“Jalan tertutup lumpur dalam dan hujan deras masih melanda daerah itu, tapi pekerjaan penyelamatan harus dilakukan dengan cepat,” kata Dung.
Sejak awal Oktober, Vietnam dilanda badai, hujan lebat, dan banjir yang melanda lebih dari satu juta orang.
Baca Juga: Juventus vs Barcelona: Tiga Gol Alvaro Morata Dianulir Wasit, Pertama Dalam Sejarah
Pemerintah mengatakan Topan Molave telah menyebabkan jutaan orang tanpa listrik dan merusak 56.000 rumah.
Dua puluh enam nelayan juga masih hilang setelah kapal mereka tenggelam ketika mencoba kembali ke pantai pada hari Selasa dengan dua kapal angkatan laut dikerahkan untuk menemukan mereka.
Molave melemah menjadi tekanan tropis setelah mendarat pada Rabu dan diperkirakan akan mencapai Laos pada Kamis malam.
Baca Juga: Man United vs Leipzig: Rashford Cetak Hattrick, Setan Merah Menang Besar
Hujan deras hingga 700 milimeter akan berlanjut di beberapa bagian Vietnam tengah hingga Sabtu, kata badan cuaca Vietnam.***
