Inilah yang Harus Diberikan kepada Para Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif... 

- 19 November 2020, 14:22 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI  H. Dede Yusuf M. Effendi saat menjadi naraumber pada kegitan bimtek produk wisata alam, budaya dan buatan dengan penerapan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety and enviromental sustainability) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu dilaksanakan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Kabupaten Sumedang, Kamis (19/11/2020).  Foto: Engkos Kosasih/GM
Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf M. Effendi saat menjadi naraumber pada kegitan bimtek produk wisata alam, budaya dan buatan dengan penerapan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety and enviromental sustainability) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu dilaksanakan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Kabupaten Sumedang, Kamis (19/11/2020). Foto: Engkos Kosasih/GM /
 
GALAJABAR - Wakil Ketua Komisi X DPR RI,  H. Dede Yusuf M. Effendi menyatakan, kegiatan bimbingan teknis (bimtek) kepada para pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung adalah untuk memberikan motivasi dan support kepada mereka. 
 
Bimtek terkait produk wisata alam, budaya dan buatan dengan penerapan protokol kesehatan CHSE (cleanliness, health, safety and enviromental sustainability) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu dilaksanakan di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Kabupaten Sumedang, Kamis, 19 November 2020. Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Soreang, Kabupaten Bandung. 
"Jika ingin melanjutkan usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus melakukan perubahan. Perubahan itu mengembalikan rasa percaya masyarakat bahwa kita menguasai protokol kesehatan itu," kata Dede kepada wartawan usai menjadi narasumber pada kegiatan bimbingan teknis di Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 
 
Dede mengatakan, setelah dirinya mengikuti berbagai pelatihan dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang kurang adalah motivasi.
 
"Pemerintah belum memberikan motivasi karena yang dilibatkan selalu pejabat teknis," katannya.
Mestinya, imbuh Dede, yang dilibatkan adalah para pelaku usaha, pelaku UKM yang benar-benar survive dalam menggeluti usahanya. 
 
"Mereka dalam waktu satu tahun ini berhasil dalam usahanya, apa tips-tipsnya dan apa trik-triknya. Itu yang seharusnya diberikan kepada para pelaku usaha. Pada kebiasaan baru ini, kita harus melakukan perubahan. Perubahan apa, itu yang sering jadi pertanyaan," tuturnya.
 
Ia berharap, melalui pelaksanaan bimbingan teknis ini, mereka bisa melakukan apa yang harus dilakukan saat pandemi Covid-19. 
"Ke depan, kondisi seperti ini mungkin masih akan berlangsung selama setahun. Kita harus beradaptasi. Kita harus menguasai teknologi. Harus menguasai konsep baru dalam berdagang pada sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif. Termasuk dalam sektor pendidikan. Kami berharap informasi yang didapat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif itu bermanfaat bagi mereka," ungkapnya. 
 
Ketika disinggung bahwa Kabupaten Bandung saat ini masuk zona merah, ia mengatakan, bahwa yang dinamakan zona merah, kuning, dan biru itu berdasarkan hasil temuan di lapangan. 
 
"Sama halnya saat hari ini, misalnya di-rapid test, kemudian dinyatakan reaktif, dan dua hari kemudian tidak. Begitu juga saat dilakukan swab test, hari ini dinyatakan positif, dan empat hari kemudian tidak atau negatif," katanya.
Menurutnya, tugas pemerintah untuk melakukan penjagaan atau pencegahan penularan wabah pandemi Covid-19. Saat memauki zona merah, katanya, bukan berarti sektor pariwisata berhenti. 
 
"Tetapi kita harus semakin meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai ada yang menyebutkan bahwa ini zona hijau, sehingga orang kurang waspada dan terjadi lagi penyebaran. Tetap saja mau hijau, kuning, biru dan merah, tetap harus waspada," katanya. 
 
Kewaspadaan itu, kata Dede, yaitu dengan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
"Tiga poin inilah yang bisa menyelamatkan kita saat ini dan ke depan," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)**

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x