Juliari Minta Diakhiri Penderitaannya, Yan Harahap Bandingkan dengan Penderitaan Rakyat Kecil

10 Agustus 2021, 09:33 WIB
eks Mensos Juliari minta diakhiri penderitaannya /Dok PMJ News/

GALAJABAR – Eks Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara meminta agar dirinya dapat divonis bebas dalam kasus korupsi pengadaan paket bantuan sosial (bansos) Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020 lalu.

Hal ini Juliari sampaikan saat membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam sidang lanjutan yang digelar pada Senin, 9 Agustus 2021 lalu di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui video conference pada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Dalam pledoinya, Juliari membawa nama istri serta anaknya yang masih kecil.

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Pegadaian Terbaru 10 Agustus 2021: Antam dan UBS Merosot Jauh, Saatnya Investasi

“Oleh karena itu permohonan saya, permohonan istri saya, permohonan kedua anak saya yang masih kecil-kecil serta permohonan keluarga besar saya kepada majelis hakim yang mulia, akhirilah penderitaan kami ini dengan membebaskan saya dari segala dakwaan,” ujarnya.

Juliari mengatakan bahwa vonis yang dijatuhkan sangat berdampak pada keluarganya, terlebih perannya sangat dibutuhkan sebagai seorang ayah.

“Putusan majelis yang mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama anak-anak saya yang masih di bawah umur dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai ayah mereka,” paparnya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 10 Agustus 2021: Pertunangan Pasha dan Friska Hancur

Eks Mensos ini menjelaskan bahwa dirinya dibesarkan di keluarga yang menjunjung tinggi integritas dan kehormatan sehingga tidak terlintas untuk melakukan tindakan korupsi.

“Sebagai seorang anak yang lahir, saya dibesarkan di tengah keluarga yang menjunjung tinggi integritas dan kehormatan, dan tidak pernah sedikit pun saya memiliki niat atau terlintas saya untuk korupsi," katanya.

Lebih lanjut, Juliari mengaku berasal dari keluarga yang mengabdi di dunia pendidikan. Latar belakang itu, katanya, membuat dirinya bersikap kooperatif pada KPK.

Baca Juga: Fokus Dapatkan Lionel Messi, PSG Hentikan Perburuan Paul Pobga

“Keluarga saya sejak dulu aktif di bidang pendidikan, khususnya pendidikan menengah. Keluarga saya salah satu pendiri yayasan pendidikan menengah yang sudah berusia puluhan tahun di Jakarta dan sudah menghasilkan ribuan alumni,” ungkapnya.

“Latar belakang ini yang membuat saya dengan penuh kesadaran menyerahkan diri ke KPK untuk menunjukan sikap kooperatif saya terhadap perkara ini,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, politikus Partai Demokrat, Yan Harahap lantas membandingkan penderitaan Juliari dengan rakyat kecil yang haknya diambil oleh eks Mensos itu.

“Lebih menderita mana dengan rakyat kecil yg haknya anda rampok?” katanya melalui akun Twitter pribadi @YanHarahap Selasa, 10 Agustus 2021. ***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler