Pembangunan Slab Track Kereta Cepat Jakarta Bandung Dikerjakan Tenaga Kerja Lokal

14 Oktober 2021, 16:57 WIB
Pengerjaan slab track atau bantalan kereta untuk trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melibatkan langsung pekerja Indonesia dari PT Wijaya Karya (WIKA). /Humas PT KCIC/

GALAJABAR - Pengerjaan slab track atau bantalan kereta untuk trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melibatkan langsung sumber daya manusia (SDM) atau pekerja Indonesia dari PT Wijaya Karya (WIKA).

Sebelumnya, para pekerja lokal ini mendapat pengarahan dan training langsung dari SDM Tiongkok yang
dimiliki oleh PT Sinohydro.

"Saat ini, pengerjaan slab track dilakukan sepenuhnya oleh SDM dari WIKA yang prosesnya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta," kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam rilis yang diterima galajabar, Kamis 14 Oktober 2021.

Baca Juga: Mau Permainan Semakin Seru? Buruan Klaim Kode Redeem FF 14 Oktober 2021

Ditambahkannya, PT WIKA Beton akan melanjutkan produksi sebanyak 13.315 uni
slab track dalam periode satu tahun terhitung sejak pertengahan tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022.

Mirza meyakini jika adanya transfer teknologi dan pengetahuan ini selama pengerjaan proyek KCJB ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman SDM di Indonesia di bidang konstruksi.

“SDM lokal didampingi oleh tenaga-tenaga ahli dari Tiongkok sehingga mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan pula melalui keterlibatannya di proyek kereta cepat ini.
Melalui kerja sama dan pendampingan, secara tidak langsung kemampuan dan pengalaman tenaga lokal akan meningkat melalui insight yang diperoleh dari proyek ini,” jelas Mirza.

Baca Juga: TAK KIRA-KIRA! Inilah Puluhan Kode Redeem Free Fire Berisi Ribuan Hadiah Khusus dari Garena

Slab track yang digunakan dalam proyek KCJB ini berbeda dengan bantalan rel untuk kereta pada umumnya. Karena di cor betan, slab track ini tidak memberlukan bebatuan di sepanjang rel dan minim perawatan.

Lebih jauh Mirza mengatakan, pembangunan KCJB yang dilakukan oleh PT KCIC tak hanya menghadirkan moda transportasi
baru bagi Indonesia, tapi juga jadi ajang sharing knowledge atau transfer teknologi
bagi SDM di bidang konstruksi dalam negeri.

“Sejak awal pembangunan, proyek KCJB membawa banyak teknologi dan metode-metode baru di bidang konstruksi. Hal ini otomatis akan memberikan pengalaman dan
pembelajaran bagi perencana pembangunan maupun pelaksana untuk perancangan
metode kerja di proyek di Indonesia selanjutnya,” jelas Mirza Soraya.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 14 Oktober 2021: Terbongkar! Rendy Ternyata Punya Hubungan dengan Jessica di Masa Lalu

Salah satu transfer teknologi dan pengetahuan yang terjadi dari Tiongkok ke
Indonesia melalui proyek KCJB adalah penerapan metode cast in situ. Metode ini
merupakan teknik pengecoran langsung di titik proyek secara sekaligus.

Mirza memaparkan bahwa cara ini masih baru di Indonesia karena sebelumnya pekerja konstruksi di Indonesia baru menerapkan teknik pengecoran langsung secara bertahap.

“Cast in situ adalah metode cor ditempat langsung 1 span full. Cara ini sudah pernah dilakukan di Indonesia, namun biasanya tidak langsung selesai. Biasanya dicor bertahap sedangkan saat ini cor langsung jadi full,” ujarnya.

Baca Juga: TAK TANGGUNG-TANGGUNG! Ribuan Hadiah Khusus untuk Survivor Dibagikan Garena dengan Klaim Kode Redeem FF Ini

Mirza juga menekankan jika metode cast in situ memiliki kelebihan dari sisi fleksibilitas pengerjaan yang lebih baik dibanding metode precast yang sering digunakan di Indonesia.

“Dibanding metode precast, pekerjaan ini lebih fleksibel, tidak memerlukan
alat gantry besar untuk delivery box girdernya, namun perlu jumlah shoring (perancah)
dan formwork (bekisting) yang banyak jumlahnya,” jelas Mirza.

Dalam prakteknya, Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor lokal satu-satunya dalam konsorsium kontraktor KCJB menerima alih pengetahuan dari Sino di Casting Yard 1.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 14 Oktober 2021: Dewi Dihajar Habis Petarung MMA Hingga Meninggal

Berbekal pengetahuan yang dimiliki, dilakukan pengembangan menjadi metode Cast
In Situ. Selanjutnya, metode ini pun diterapkan di 137 titik box girder di proyek KCJB oleh SDM dari PT Wijaya Karya (WIKA).

Selain itu, transfer pengetahuan juga terjadi di area casting yard yang merupakan
tempat pembuatan girder box. Meski tidak ada serah terima teknologi secara
langsung, namun tenaga kerja lokal dilibatkan langsung dalam pengerjaannya.

“Metode kerja inovatif ini pun memberikan percontohan bagaimana pembangunan
infrastruktur publik di jalur sibuk tetap dapat berjalan tanpa menghambat aktivitas
masyarakat di sekitarnya.,” papar Mirza.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler