GALAJABAR - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merupakan salah satu tokoh yang sering dilirik sejumlah pihak, mengingat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat. Salah satu yang melirik Ganjar adalah Partai Golkar.
Tak main-main, ketertarikan Golkar untuk ‘menampung’ Ganjar di Pilpres 2024 langsung disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Halid.
“Nanti kalau Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, ada Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil,” ujar Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 11 November 2021.
“Ini ada rumah baru, tapi ketika kita masuk dalam sebuah rumah yang baru, tidak jual kontrak, jangan menjadi pemilik, bersama-sama dulu baru menjadi pemilik,” imbuhnya.
Baca Juga: Viral Seorang Pengacara Menghamburkan Uang Rp 40 Juta di Depan Kantor Polisi, Ini Alasannya
Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menilai Nurdin telah memberikan sinyal keputusasaan.
“Sinyal keputusasaan setelah berulangkali membujuk Bung Ganjar Pranowo,” kata Hasto dalam keterangan dilansir Galajabar pada Selasa, 16 November 2021.
Meski begitu, kata Hasto, Ganjar tidak pernah tertarik untuk bergabung dengan Golkar.
“Namun, Bung Ganjar tak pernah tertarik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Hasto mengusulkan sekaligus menyindir agar partai politik (parpol) melahirkan calon pemimpin dari proses kaderisasi sendiri, bukan hasil membajak kader parpol lain, seperti yang dilakukan Nurdin terhadap Ganjar yang merupakan kader PDIP.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrim Hingga Maret 2022
Hasto juga menilai, Ganjar telah berhasil menunjukkan sikapnya yang konsisten untuk memilih bekerja mengatasi pandemi Covid-19 daripada memikirkan Pilpres 2024.
Selain itu, menurut anak buah Megawati Soekarnoputri ini, kader PDIP memang berkualitas. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pihak yang melirik kader PDIP.
“Tak bisa dipungkiri bahwa kader PDIP memang berkualitas karena dididik untuk menjadi calon pemimpin bangsa yang terbaik. Dengan demikian banyak menarik perhatian untuk direbut partai lain,” ungkap Hasto. ***