Sentil Amien Rais Percaya Mubahalah Tewasnya Laskar FPI di Km 50, Muannas Alaidid: Kasihan Tuanya Pak Amien

- 5 Maret 2021, 09:33 WIB
Muannas Alaidid menanggapi pernyataan Amien Rais yang menyindir Polri soal sumpah mubahalah KM 50 dan menyebutnya sebagai orang tua gegeran.*
Muannas Alaidid menanggapi pernyataan Amien Rais yang menyindir Polri soal sumpah mubahalah KM 50 dan menyebutnya sebagai orang tua gegeran.* /kolase foto instagram.com/ @muannas_alaidid. @amienraisofficial


GALAJABAR - Muannas Alaidid turut berkomentar soal gelaran sumpah mubahalah yang diinisiasi oleh Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) terkait peristiwa tewasnya 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu yang lalu.

Seperti diketahui, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan yang menggelar sumpah mubahalah adalah salah satunya Mantan Ketua MPR RI Amien Rais.

Melansir akun Twitter miliknya @muannas_alaidid pada Jumat, 5 Maret 2021, Muannas mengaku kasihan dengan Amien Rais.

Hal itu kata Muannas, lantaran sikap Amien Rais yang lebih percaya sumpah mubahalah sedangkan ia adalah seorang mantan pejabat tinggi negara dan hidup di negara hukum.

https://twitter.com/muannas_alaidid/status/1367476570747674631?s=19

Baca Juga: Sebut Moeldoko Gunakan Jurus Nekat, Andi Arief: Puluhan Kader Menginap di Kediaman SBY

"Kasihan tuanya Pak Amien, di penghujung usia mestinya hidup santai bukan murka dan gegeran terus," tulisnya.

"Mantan pejabat tinggi negara kok di negara hukum percaya mubahalah," lanjutnya.

Sebelumnya, TP3 besutan Amien Rais menggelar sumpah mubahalah atas peristiwa tewasnya 6 laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Diketahui, gelaran sumpah mubahalah itu dilakukan dini hari dan disiarkan langsung dalam kanal YouTube milik Neno Warisman.

Baca Juga: Soal Twiter Andi Arief Diretas Kakak Pembina, Muannas Alaidid: Jangan Playing Victim Melulu, Tuhan Tidak Suka

Turut hadir dalam pembacaan sumpah itu diantaranya Amien Rais, Neno Warisman hingga Marwan Batubara.

Pelaksanaan sumpah yang kerap disebut sumpah pocong ini disebut-sebut lantaran pihak keluarga 6 laskar FPI yang tewas merasa kecewa atas penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

Selain itu, keluarga dan tim TP3 meyakini bahwa 6 laskar FPI yang tewas adalah korban kezaliman oknum kepolisian.

Selain keluarga korban dan TP3, rencananya acara pembacaan sumpah mubahalah itu dihadiri oleh pihak kepolisian, namun hingga gelaran itu selesai, pihak kepolisian tidak hadir dalam acara tersebut.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x