Network
GALAJABAR - Mantan anggota Komnas HAM, Natalius Pigai mengaku tersinggung dengan perlakuan Tri Rismaharini kepada Papua.
“Saya gak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua,” demikian pernyataan kecewa Risma atas kinerja ASN di dapur umum Wyata Guna Bandung.
Natalius Pigai menganggap apabila masalah rasisme Risma tidak segera diselesaikan, maka masalah rasisme selanjutnya dimungkinkan akan kembali muncul.
Baca Juga: Ferdinand Kesal Hingga Serang JK Usai Usul Lockdown dan Bantuan Rp1 Juta: Kesannya Manis Namun Mematikan
“Masalah rasisme tidak akan selesai kalau Menteri Risma juga tidak dihukum,” kata Natalius Pigai melalui akun Twitternya, seperti dikutip Galajabar, Rabu, 28 Juli 2021.
Lantas, Natalius Pigai membandingkan kasus rasisme Risma dengan kasus rasisme oknum anggota TNI di Merauke, Papua Barat.
Menurutnya, oknum anggota TNI tersebut telah dihukum akibat perbuatan rasismenya, Juli 2021.
Maka dari itu, ia berharap Risma bisa dihukum sama seperti oknum anggota TNI tersebut.
Baca Juga: Hotel Berbintang Bakal jadi Tempat Isoman Anggota DPR RI, Sudjiwo Tedjo: Rakyat Isoman di Hotel Bintang Lima
Pasalnya, saat ini Risma telah menjadi pejabat tinggi Negara Republik Indonesia atau tepatnya sebagai Menteri Sosial (Mensos).
“Jangan hanya anggota TNI saja yang dihukum tapi seorang pejabat tinggi negara Republik Indonesia yang rasisme juga harus dihukum,” terangnya.
Menurutnya, apabila Presiden Jokowi tidak berani menghukum Risma, maka Presiden Jokowi terkesan seperti ingin memelihara rasisme yang dilakukan sukunya.
“Kecuali Jokowi memelihara Rasisme yang dilakukan sukunya,” pungkasnya. ***
