GALAJABAR - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja melaporkan realisasi pertumbuhan ekonomi di semester II-2021 sebesar 7,07 persen year on year (yoy).
Angka ini tentu lebih tinggi dari semester I tahun ini yang minus 0,74 persen yoy, bahkan secara tahunan pada kuartal II-2021 ekonomi kontraksi hingga minus 5,34 persen yoy.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian ini menunjukkan arah pemulihan ekonomi sudah benar.
Dia menjelaskan, tepatnya strategi pemulihan tak lepas dari kebijakan yang diambil selama pandemi Covid-19 serta besarnya peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen countercyclical.
“Jadi cerita kuartal II menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar dan strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar dan sudah menghasilkan dampak atau hasilnya,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 8 Agustus 2021.
Bendahara Negara ini mengungkap, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 juga tak lepas dari pulihnya semua mesin pertumbuhan pembentuk PDB.
Menurut laporannya, investasi tumbuh 7,5 persen, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen. Berikutnya, ekspor meningkat hingga 31,8 persen dan impor tumbuh 31,2 persen.
Selanjutnya, dari sisi produksi, sektor manufaktur yang berkontribusi hampir 20 persen pada PDB sudah tumbuh 6,6 persen.