Network
GALAJABAR - Belum lama ini, Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya agar Indonesia bisa memproduksi mobil listrik.
Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tidak boleh lagi berhenti hanya memiliki tambang nikel.
Nikel merupakan salah satu bahan baku pembuatan baterai yang terdapat di dalam negeri.
Jokowi menyebutkan bahwa perkembangan juga mesti dilakukan di industri hilir seperti produksi baterai hingga mobil listrik.
Baca Juga: Resmi Raih Gelar Sarjana hingga jadi Alumni University of Westminster, El: Senang Bisa Kabulkan Impian Bunda
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam sambutan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 secara virtual, Selasa, 10 Agustus 2021.
“Kita harus mengembangkan industri hilir seperti industri lithium baterai sampai produksi mobil listrik,” kata Jokowi.
Keinginan Jokowi agar Indonesia dapat memproduksi mobil lantas mendapatkan tanggapan dari politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Baca Juga: Juliari Minta Bebas, Rocky Gerung: Kontras dengan Kasus HRS, Absurd Sudah Negeri Ini
Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, politisi Partai Gerindra tersebut menilai sebelum sampai memproduksi mobil listrik, sebaiknya produksi dulu mobil esemka.
Dalam unggahannya, Fadli Zon menyebutkan bahwa kehadiran mobil Esemka sudah dijanjikan tujuh tahun lalu.
Namun hingga saat ini mobil Esemka masih belum beredar di jalanan.
“Sebelum sampai produksi mobil listrik, ada baiknya kita produksi dulu mobil Esemka yang sudah dijanjikan sejak 7 tahun lalu,” kata Fadli Zon dilansir Galajabar dari akun Twitter @fadlizon pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Baca Juga: Dalam Pilpres Mendatang, Pasangan Anies-Puan Lebih Berpeluang Menang Ketimbang Prabowo-Puan
“Kayaknya belum beredar di jalanan,” sambungnya.
Seperti yang diketahui bahwa Esemka merupakan merek mobil nasional Indonesia yang diproduksi di dalam negeri.
Esemka menggunakan komponen buatan lokal dari perusahaan seperti PT INKA dan Pertamina.***
