GALAJABAR - Politisi Partai Demokrat, Abdullah Rasyid berpesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak menjadikan istana sebagai tempat membuat konspirasi jahat.
“Istana jangan dipakai buat konspirasi jahat,” cuitnya, seperti dikutip Galajabar, Jumat, 27 Agustus 2021.
Abdullah Rasyid menegaskan bahwa istana itu milik rakyat, bukan milik koalisi Jokowi.
“Istana itu milik rakyat, bukan punya koalisi Jokowi,” tegasnya.
Baca Juga: Puan Maharani: Saya Sambut Baik Penurunan Level PPKM, Masyarakat Jangan Lalai
Menurutnya, apabila Jokowi ingin buat pertemuan dengan partai politik, maka semuanya harus diundang.
“Jika ingin buat pertemuan dengan parpol, semua harus diundang. Soal begini aja payah,” tuturnya.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) telah memastikan diri berlabuh ke koalisi Jokowi.
Kabar tersebut diketahui setelah berlangsungnya pertemuan Jokowi dengan para petinggi partai pendukungnya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca Juga: Direktur P2PML Kemenkes Belum Tahu Vaksin Nusantara Indonesia Dipesan oleh Turki
Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat, Irwan Fecho berharap semoga PAN dapat tetap bersikap kritis atas seluruh kebijakan yang dibuat pemerintah.
Hal ini disampaikan Irwan Fecho saat berada di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Walaupun begitu, ia menduga PAN akan menjadi target koalisi Jokowi guna memperkuat amandemen UUD 1945.
Baca Juga: Pandu Riono Sebut Vaksin Nusantara Tidak Sesuai Kaidah Ilmiah bahkan Tidak Diakui WHO: Hentikan Kebohongan
Maka dari itu, menurutnya, PAN memiliki peran penting untuk memuluskan rencana presiden tiga periode.
“Koalisi Jokowi butuh PAN untuk memperkuat target amandemen UUD 1945 khususnya tentang Presiden 3 Periode,” tegasnya. ***