Ridwan Kamil Imbau Arteria Dahlan Minta Maaf ke Orang Sunda: yang Rasis Itu Harus Diingatkan, Melukai NKRI!

- 19 Januari 2022, 09:51 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/(Foto: Aldien Shubhi/Biro Adpim Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil/(Foto: Aldien Shubhi/Biro Adpim Jabar) /

GALAJABAR - Anggota DPR RI Arteria Dahlan kini tengah banyak diperbincangkan setelah meminta kejati dipecat gara-gara berbicaa Basa Sunda dalam rapat.

Sontak, orang Sunda, khususnya di Jawa Barat banyak mengkritik statement dari anggota dewa dari PDIP tersebut. Orang Sunda banyak terusik karena sudah membawa RAS dalam rana pubik.

Komentar pun disapaikan orang nomor satu di Jawa Barat, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan akrabnya mengimbau Arteria Dahlan agar segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda yang berada di berbagai daerah se-Nusantara.

Baca Juga: Persib Bandung Kalahkan Borneo FC, Sempurnakan Klasemen Merangkak ke Posisi Tiga, Ini Riview-nya

"Saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini, tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Rabu, 19 Januari 2022.

Kang Emil menilai pernyataan yang dilontarkan anggota DPR melukai kebhinekaan NKRI. Maka dari itu, ia mengingatkan Arteria Dahlan dengan cara baik-baik karena sejatinya orang Sunda itu memiliki sifat silih asih silih asah silih asuh.

"Menurut saya kekayaan, keberagaman makanya Pancasila Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu," imbuh Gubernur.

Baca Juga: Juventus Tumbangkan Sampdoria dengan Skor 4-1, Juve Jaga Asa Pertahankan Tropi Coppa Italia

Kendati demikian, Gubernur menyesali perbuatan yang telah dilakukannya karena telah melukai sebagian besar warga Sunda di seluruh Indonesia. Terkait bahasa daerah, ia menyebut merupakan kekayaan nusantara yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan patut untuk dilestarikan.

"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun, ribuan tahun menjadi kekayaan Nusantara ini," tuturnya.

Dalam beberapa agenda kunjungan kerja ke berbagai provinsi di Indonesia, Kang Emil sering melafalkan bahasa daerah di sela sambutannya. Hal itu dilakukan guna melestarikan bahasa daerah agar tetap ada hingga anak cucu kita di masa depan.

Baca Juga: 2.000 Hamster di Hongkong Dimusnahkan Setelah Kasus 11 Ekor Terinfeksi Covid-19, Impornya pun Minta Dihentikan

"Saya sudah cek ke mana-mana, media bisa buktikan saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z bahasa Sunda. Yang ada itu ucapan selamat pembuka pidato atau penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan celetukan yang saya kira wajar-wajar saja kan begitu," ujarnya.

"Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini (Bali) kan saya akhiri 'Matur Suksma' saya ke Aceh saya bilang 'Teurimong Geunaseh' kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang 'Matur Nuwun' Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren," ungkap Kang Emil.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Rabu, 19 Januari 2022, Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

Ia berharap kejadian seperti ini tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan. Melainkan daripada itu, melihatnya dari sisi keberagaman dan sebagai kekayaan bahasa daerah di Indonesia.

"Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan," tandasnya. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah