GALAJABAR – Ahli hukum tata negara, Refly Harun turut menanggapi pengusiran yang terjadi pada Haikal Hassan saat berceramah di Malang.
Refly mengaku sedih dengan kejadian pengusiran tersebut. Sebab, menurut Refly, kejadian pengusiran Babe Haikal (panggilan akrab Haikal Hassan) terjadi di sebuah negara demokrasi.
Padahal, kata Refly, Babe Haikal hanya hendak melakukan dialog biasa, bukan melakukan kekerasan.
“Saya kok sedih ya, di negara demokratis ada orang diusir bukan karena dia melakukan kekerasan, tapi dia berdialog. Bayangkan,” ujarnya dilansir melalui kanal Youtube Relfy Harun, Selasa, 25 Januari 2022.
Advokat ini menjelaskan, di dalam sebuah negara demokrasi, dialog bersifat radikal pun harus diberikan ruang kebebasan.
“Padahal kalau kita berbicara tentang demokrasi, dialog yang paling radikal pun harus diberikan tempat,” jelasnya.
Apalagi dialog yang hendak disampaikan oleh Babe Haikal, di mana notabenenya bersifat umum.
“Apalagi dialognya saya dapat dari Babe Haikal. Ya dialognya umum saja, tentang hal-hal yang baik bagi negara,” imbuh Refly.
Refly mengungkapkan, sebelumnya Babe Haikal juga telah menyampaikan isi dialog yang sama di enam titik berbeda dan semuanya berlangsung secara damai.
Karenanya Refly Harun menilai tidak ada yang aneh terkait hal tersebut.
“Nggak ada yang aneh, tapi tiba-tiba ada kelompok yang ngusir dengan mengatakan bahwa dia perkumpulan apa gitu. Tapi intinya, klaimnya adalah karena ini kelompok yang dianggap akan memecah belah bangsa, sementara yang mengusir adalah kelompok NKRI,” tandasnya.
Diketahui, media sosial sempat dihebohkan dengan viralnya video pengusiran Babe Haikal pada Sabtu, 22 Januari 2022 lalu.
Beberapa pegiat media sosial mengunggah video detik-detik Haikal Hassan diusir sejumlah warga saat hendak menyampaikan ceramah.
Babe Haikal akan berceramah di Masjid Fisabilillah, Markas Yonif 502 Jabung, Malang.
Baca Juga: Desa Jembarwangi Sumedang Menyimpan 'Harta Karun' Ratusan Fosil Purbakala, Salah Satunya Stegodon
Di video yang viral, disebutkan pengusiran dilatari kekhawatiran Babe Haikal dapat merusak toleransi antarumat beragama di Malang.
"Dikhawatirkan merusak toleransi antaragama yang sudah terbangun baik di Malang," tulis narasi dalam video.
Terbaru, Babe Haikal tidak ambil pusing dan memilih untuk memberikan maaf. ***