Ekonomi Terpuruk, Sri Mulyani Ajak ASEAN Bersatu Melawan Corona

- 5 Oktober 2020, 13:54 WIB
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal ke III minus 2,9 persen.
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal ke III minus 2,9 persen. //Instagram.com/

 

 

 

GALAJABAR -Pandemi Covid-19 telah membuat negara-negara yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) mengalami tekanan luar biasa yang terlihat dari terjadinya kontraksi pada perekonomian.

Untuk itu, .

"Kita melihat ASEAN mengalami dampak cukup signifikan terhadap Covid-19 dan pemulihan ekonomi di ASEAN sangat bergantung pada kerja sama di ASEAN ini," kata Sri Mulyani  saat raker dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, dikutip galajabar dari Antara, Senin 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Taiwan Doakan Kesembuhan Trump, Biar Bantu Lawan Kemarahan China

Sri Mulyani menuturkan perluasan kerja sama dalam rangka mengatasi dampak pandemi Covid-19 dapat dilakukan melalui peningkatan investasi, perdagangan, maupun mobilitas manusia.

"Ini yang menjadi kunci kedinamisan dari ekonomi ASEAN selama ini," ujarnya.

Ia menegaskan peningkatan kerja sama harus dilakukan karena pandemi Covid-19 telah membuat negara-negara ASEAN mengalami tekanan luar biasa.

Baca Juga: HUT Ke-75 TNI: Polda NTB Bagikan SIM Gratis

Ia menyebutkan untuk Malaysia terkontraksi 17,1 persen, Filipina minus 16,5 persen, Singapura minus 13,2 persen, Thailand minus 12,2 persen, dan Indonesia masih jauh lebih baik yaitu minus 5,32 persen.

"Mereka juga defisit APBN-nya sangat dalam atau sama atau lebih besar dari Indonesia. Minus 6,5 persen untuk Malaysia; 7,6 persen Filipina; 13,6 persen Singapura; dan Thailand minus 6 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Bank Dunia turut memprediksikan pertumbuhan ekonomi negara ASEAN tahun ini seperti Indonesia minus 2 persen sampai minus 1,6 persen, Malaysia minus 6,1 persen sampai minus 4,9 persen, dan Filipina minus 9,9 persen sampai minus 6,9 persen.

Baca Juga: Virgil van Dijk, Kami Tidak Bermain 100 Persen dari Awal Hingga Akhir

Kemudian Thailand minus 10,4 persen sampai 8,3 persen, Vietnam 1,5 persen sampai 2,8 persen, Kamboja minus 2,9 persen sampai minus 2 persen, Laos minus 2,4 persen sampai minus 0,6 persen, dan Myanmar minus 0,9 persen sampai 0,5 persen.

"Hanya Vietnam yang relatif cukup baik bahkan Kamboja yang bisanya relatif developing dan baru biasanya masih bisa cukup tinggi tapi mereka juga mengalami kontraksi cukup dalam," katanya.

Sri Mulyani optimistis ASEAN sebagai satu wilayah ekonomi dan pasar besar akan memberikan keuntungan antara satu dengan lainnya sehingga bisa saling memperkuat dan meningkatkan data tahan akibat krisis pandemi.

"Itu terlihat dari 1997-1998 waktu terjadi ASEAN financial crisis dan global financial crisis yaitu ASEAN termasuk region yang paling mudah untuk kembali recover," ujarnya.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x