Pemain Persib Bentangkan 'Stop War', Muhammad Farhan: Pesan Damai dari Bandung untuk Rusia Ukraina

2 Maret 2022, 18:00 WIB
Para pemain Persib membentangkan spanduk 'Stop War' sebagai bentuk dukungan agar peran Rusia Ukraina dihentikan./dok.IST /

GALAJABAR - Kemenangan telak Persib Bandung atas Persija pada duel el clasico di Liga 1 pada Selasa 1 Maret 2022 berbuah manis.

Persib Bandung kini mantap di posisi runner up atau posisi ke-2 klasemen BRI Liga 1 2021-2022.

Di sisi lain, kemenangan itu juga dihiasi oleh aksi para pemain Persib yang memberikan dukungan moral di tengah konflik perang Rusia Ukraina.

Para pemain Pangeran Biru membawa pesan damai agar perang Rusia Ukraina dihentikan.

Mereka membentangkan spanduk bertuliskan 'Stop War' Rusia Ukraina sebelum laga melawan Persija.

Baca Juga: Rasisme dalam Pengungsian di Ukraina, Fadli Zon: Mengutamakan yang Bermata Biru dan Berambut Pirang

Aksi itu pun diapresiasi warganet dan menjadi viral di media sosial. Akun Instagram @persib_day memposting foto tersebut dengan caption STOP WAR #persibday.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem asal Bandung, Muhammad Farhan menilai kemenangan Persib Bandung jadi momentum dukungan moral bagi kancah Internasional yang tengah berkecamuk.

Farhan menilai, perang Rusia Ukraina telah berdampak sosial kepada WNI yang berada di negara tersebut.

"Pesan damai bisa datang dari mana saja. Sebagai klub besar dengan pendukung jutaan, Persib mengajak kita semua untuk tidak terjebak dalam angkara nafsu untuk berseteru, tapi justru berkompetisi dalam damai," terang Farhan dalam keterangan persnya, Rabu 2 Maret 2022.

Mantan presenter ini menyatakan, dorongan moral dari Persib harus jadi momentum bagi kedua negara untuk berunding meredam situasi.

"Pemimpin kedua negara diharapkan tidak menutup mata dan telinga atas berbagai desakan dan imbauan internasional untuk menyudahi perang, seperti desakan dari majelis umum PBB," tambahnya.

Baca Juga: Pemilu Ditunda Jokowi Jabat Lagi, Refrizal PKS: Sekarang Aja Susah, Apalagi Diperpanjang

Pria berkaca mata itu juga menilai, perang berkepanjangan di Eropa Timur bisa mengganggu produksi dan suplai gas menuju Eropa Barat yang merupakan ko sumen gas terbesar Dunia.

"Kalau sampai itu terjadi maka harga gas Dunia akan melonjak dan mempengaruhi kebutuhan gas rumah tangga di Indonesia," pungkasnya.

Indonesia Bangsa Kuat
Seperti diketahui, Pemerintah Ukraina melalui surat yang dikeluarkan Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta meminta dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi tekanan yang dialami negara itu menyusul serangan Rusia.

"Bangsa Indonesia! Anda adalah bangsa yang kuat dan gagah, Anda adalah pejuang kebenaran dan kebebasan, Anda adalah tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis," begitu pernyataan tertulis yang dikeluarkan Kedubes Ukraina di Jakarta, Selasa 1 Maret 2022 malam.

Baca Juga: Pemilu 2024 Mau Diundur, Jusuf Kalla Menolak: Negeri Ini Akan Ribut Kalau Tidak Taat Konstitusi

"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," tambah pernyataan itu.

Ukraina menyerukan agar Indonesia bersama negara-negara lain di dunia mempertahankan sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai serta prinsip pembangunan yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pascatragedi Perang Dunia II.

"Kita tidak punya hak untuk tetap membisu. Jika terus begitu, maka kita tidak akan memiliki hari esok. Rakyat Indonesia, dukunglah kami. Merdeka atau mati!," demikian isi pernyataan tertulis yang disampaikan Kedubes Ukraina di Jakarta.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler