Terkait Varian Baru Virus B117, Prof.Zubairi: Tingkat Kematian 64 Persen Lebih Tinggi

- 20 Maret 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi Virus B117.
Ilustrasi Virus B117. /Pixabay/Dr StClaire


GALAJABAR - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban menyampaikan varian baru virus B117 yang nyatanya lebih berbahaya dan mematikan dari virus sebelumnya.

Informasi itu disampaikan Prof.Zubairi Djoerban melalui akun media sosial pribadinya pada Jumat 19 Maret 2021.

"Studi terbaru menyatakan orang yang terinfeksi varian ini didapati 64 persen lebih mungkin meninggal ketimbang orang yang terinfeksi dengan varian yang beredar sebelumnya," cuit Prof.Zubairi Djoerban di Twitter pribadinya @ProfesorZubairi sebagaimana dikutip Galajabar pada 20 Maret 2021.

Dalam cuitannya, Prof.Zubairi juga menerangkan kemunculan varian ini bersamaan dengan tingginya okupansi di rumah sakit dan meningkatkan angka kematian.

Baca Juga: Sosok Manshur Praditya, Solois angklung Asal Kota Bandung

"Kemunculan varian ini berbarengan dengan tingginya okupansi di rumah sakit-rumah sakit dan diketahui meningkatkan angka kematian," tambahnya.

Vaksinasi yang telah dilakukan Inggris menggunakan Pfizer terbukti mampu menangkan varian virus B117 tersebut sehingga bisa ditangani.

"Kabar baiknya, vaksinasi di Inggris yang memakai Pfizer terbukti efektif menangkal varian B117 ini. Alhamdulillah," ujar Prof.Zubairi.

Dus. Studi menyebutkan bahwa B117 ini lebih mudah menular tapi tidak mematikan dan telah tersebar ke hampir 100 negara. Prof.Zubairi berharap agar studi terbaru yang dimuat di British Medical Journal bisa menjadi perhatian semuanya.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Tasikmalaya, Dari Kerajaan Galunggung Hingga Sukapura

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x