Network
GALAJABAR - Hari kiamat merupakan hari di mana bumi dan seisinya hancur. Menurut ajaran agama Islam, hari kiamat merupakan hari di mana bumi dan langit dihancurkan atas izin Allah SWT.
Saking istimewanya hari kiamat, tak ada orang yang mengetahui kapan kiamat akan tiba, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Hari kiamat merupakan ketetapan Allah SWT yang pasti terjadi, dan hanya Allah SWT yang mengetahui kapan terjadinya hari kehancuran tersebut.
Baca Juga: Isu Musyawarah Luar Biasa Kian Merebak, Gus Yaqut: Siapa yang Dorong, PKB Ini Partai yang Solid Dunia Akhirat
Tahukah Anda bahwa hari kiamat tidak hanya dipercayai oleh agama Islam? Berikut ini enam agama di dunia yang mempercayai adanya hari kiamat dilansir Galajabar dari saluran YouTube Rabbanians ID:
1. Islam
Dalam Islam, kiamat dibagi menjadi kiamat sugra dan kiamat kubra. Kiamat sugra merupakan kiamat kecil yang dikaitkan dengan bencana dan musibah yang menimpa manusia di dunia, sedangkan kiamat kubra mengartikan kiamat besar yang artinya berakhirnya masa kehidupan umat manusia di dunia dan seluruh semesta.
Tanda akan datangnya kiamat dalam Islam yakni adanya bencana, peperangan besar, Nabi Isa AS turun ke bumi, kedatangan Imam Mahdi, kedatangan Yakjuj dan Makjuj, dan banyak lainnya.
Baca Juga: Intip Momen Menggemaskan Ammar Zoni Saat Momong Baby Air
2. Zoroaster
Zoroaster merupakan salah satu agama yang penganutnya menyebutkan hari kiamat sebelum agama Yahudi dan Kristen.
Agama ini termasuk agama tua yang muncul pada abad ke-6 SM. Pencetusnya ialah Zarathustra.
Mereka menyebut kiamat dengan istilah Fashokereti yang tertuang dalam kitabnya yakni Avera.
Baca Juga: Sisterlillah The Movie (Siblings Version)
Dalam agamnya, disebutkan akan ada tiga juru selamat yang berjuang menegakkan keadilan dan memusnahkan kezaliman hingga berdirinya kerajaan Azura Mazda di bumi hingga 1.000 tahun lamanya hingga dunia mengalami kehancuran dan kiamat.
Lalu, manusia akan di bangkitkan kembali dalam peradilan akhir dan akan ditimbang catatan perbuatan baik dan buruknya.
3. Yahudi
Sebutan kiamat dalam agama Yahudi yakni Shareit Hayamim. Kedatangan sosok juru selamat yang disebut dengan Messiah juga menjadi hal yang diyakini umat Yahudi.
Messiah disebut akan datang pada tahun 6000 dalam tahun Ibrani. Sebagai perkiraan, Messiah akan datang pada bulan September 2239 atau 2240 dalam tahun masehi.
Baca Juga: Karena China, Jumhur Hidayat Dapat Keringanan Tuntutan, Pakar Hukum: Jadi, Negara Ini Mengada-ada
Setelah dunia hancur karena kiamat, manusia akan bangkit kembali pada suatu masa yakni Olam Ha-Ba dna yang baik akan masuk surga serta yang buruk akan masuk neraka.
4. Kristen
Dalam Kristen, disebutkan tanda kiamat adalah dengan turunnya Yesus untuk kedua kali. Dalam perjanjian baru, akhir zaman disebutkan sebagai waktu yang penuh dengan kesengsaraan, penderitaan, dan hari pembalasan, adanya penghakiman dan dunia baru.
5. Hindu
Hindu mempercayai proses reinkarnasi di mana setiap nyawa yang mati akan hidup kembali dengan raga yang baru. Itu mengartikan jika kehidupan bagi umat Hindu akan terus berjalan di lain raga.
Baca Juga: Amien Rais Heran dengan Kriminalisasi Rezim Jokowi, Pengamat: Atau Penguasa yang Korup, Itu Masalahnya
Agama Hindu meyakini jika bumi akan terus berputar tanpa akhir dengan konsep kosmologi siklik. Bagi umat Hindu, kiamat hanya akan terjadi saat Dewa Brahma telah tutup usia.
Kemudian Dewa Siwa yang memiliki tugas untuk meleburkan alam semesta akan mengambil tugasnya untuk menghancurkan dunia, maka hal itu akan disebut Mahapralaya alias pembubaran besar.
Kemudian Brahman akan mengutus kembali Dewa Brahma dan menciptakan alam semesta kembali.
Baca Juga: Khofifah Minta Desain Masjid Islamic Center Surabaya, Emil: Insyaallah Bakal Paling Keren
6. Budha
Agama Budha mempercayai jika ada bumi-bumi lain sebelum bumi yang kita tinggali saat ini. Kiamat dalam Budha terjadi secara natural, maka kiamat sebenarnya bukanlah akhir, melainkan menjadi awal bagi kehidupan baru yang akan terjadi.
Dalam keyakinan Budha, akan ada suatu masa di mana bumi akan dimunculkan 7 matahari hingga bumi terasa panas dan terbakar hingga bumi lenyap. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***
