Lagu Pengantar Tidur Ibu (Chapter 33)

- 7 Juni 2021, 10:36 WIB
GUNUNG Fuji.*
GUNUNG Fuji.* /PIXABAY

Jenderal Tadatsugu tidak menjawab, membuat Tsukiyama ragu akan pertanyaan sendiri. Namun, Tsukiyama berusaha untuk tersenyum. “Tadatsugu, jika bisa, aku ingin Putri Toku melihat saat terakhirku. Aku tidak akan memaksa, tapi biar kematianku ini jadi pelajaran untuk banyak orang, termasuk untuknya.”

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 7 Juni 2021: Bu Farah Makin Kepo Tentang Nana, Alya Rencanakan Hal Baru

Jenderal Tadatsugu tidak kuasa melihat senyuman hangat seorang ibu yang sebentar lagi akan kehilangan nyawanya. Ia pun menunduk. “Baik, Nyonya.”

Setelah mendapat izin dari Ieyasu, Tadatsugu segera menyampaikan pesan Tsukiyama tersebut pada Nobunaga dan Putri Toku yang bermalam di luar Istana Tokugawa.
“Nyonya Tsukiyama ingin aku ikut hadir?” tanya Putri Toku berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri setelah menerima pesan tersebut.

“Benar, Putri,” jawab si pengantar pesan.

Putri Toku langsung menatap ayahnya yang nampak tidak tertarik dengan pesan tersebut, meminta keputusan yang tepat.

Baca Juga: Survei Parameter Jokowi Ditolak 3 Periode, Yan Harahap : 2 Periode Aja Belum, Utangnya Sudah Ugal-ugalan

Nobunaga meneguk tetesan terakhir anggur berasnya.

“Kalau kau tidak mau datang atau ketakutan, kau tidak perlu hadir. Toh, Tsukiyama tidak memaksamu. Tapi,” Nobunaga terdiam sejenak. “Kau yang memintaku untuk mengirimkan malaikat maut itu. Tidakkah sebaiknya kau hadir untuk memastikan keinginanmu berjalan dengan lancar? Bagaimana pun juga, kau yang akan bertanggungjawab atas kematiannya nanti.”

Kata-kata dan tatapan menusuk dari ayahnya membuat Putri Toku menelan ludahnya. “B-Baiklah. Beritahu Nyonya Tsukiyama aku akan hadir dalam proses eksekusi tersebut bersama ayahku.”

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah